Oleh. Hana Annisa Afriliani, S.S(Penulis Buku dan Aktivis Dakwah)
MuslimahTimes.com – Membangun rumah tangga tak semudah membangun rumah tinggal. Jika rumah tinggal hanya membutuhkan persiapan materi, maka rumah tangga tak cukup hanya itu. Perlu ada persiapan ilmu dan juga iman. Tanpa keduanya, maka rumah tangga yang dibangun akan mudah rapuh dan roboh.
Membangun rumah tangga merupakan ibadah seumur hidup. Tak ada limit waktu. Maka butuh kesungguhan dan kekuatan mental untuk menjalaninya. Karena pada faktanya dalam berumah tangga kita lbanyak menemukan berbagai halangan dan rintangan, tak semulus jalan tol. Apalagi ketika usia pernikahannya beranjak menua. Pasti banyak yang berbeda, tak lagi seindah pengantin baru yang senantiasa dihujani bunga-bunga cinta.
Di usia pernikahan yang kian matang, adakalanya rasa bosan menyergap. Apalagi kita bertemu dengan sosok yang itu-itu saja, dan rutinitas yang selalu sama setiap harinya. Manusiawi jika jenuh menyelimuti. Namun, semua itu tentu harus disikapi dengan benar. Jika kebosanan itu dibiarkan bahkan diikuti, bukan tak mungkin rumah tangga kian kehilangan kehangatannya. Terhapus bahagia di dalamnya.
Oleh karena itu, cinta di dalam rumah tangga harus selalu dipupuk agar tak layu dimakan usia pernikahan yang semakin menua. Sebab sejatinya mekarnya cinta dalam rumah tangga akan menjadi penentu bahagia di dalamnya.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memupuk cinta dalam rumah tangga, pertama, luangkan waktu berdua dengan pasangan. Sebab seringkali kesibukan bekerja bagi suami dan kesibukan mengurus rumah tangga dan anak-anak bagi istri mengakibatkan terabaikannya waktu berdua dengan pasangan. Padahal kebersamaan dengan pasangan berdua saja sangatlah penting untuk menambah keharmonisan. Dalam momen tersebut, suami istri dapat saling bertukar pikiran atau sekadar berbagi cerita.
Kedua, beri kejutan. Siapa bilang surprise atau kejutan hanya milik pasangan pengantin baru saja? pengantin lama pun butuh kejutan manis demi memupuk cinta dalam rumah tangga. Terkadang sebuah kejutan sederhana dapat membuat hati istri berbunga-bunga. Misalnya ketika tiba-tiba sepulang kerja suami membawakan hadiah untuk istrinya, tak perlu menunggu momen tertentu. Tak perlu juga hadiah berharga mahal. Sebab yang membuat cinta itu bersemi adalah adanya ketulusan dari sebuah pemberian. Akan ada rasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai.
Ketiga, kontak fisik. Seringkali bagi pasangan suami istri yang sudah lama menikah, kontak fisik menjadi sesuatu yang sangat jarang dilakukan atau bahkan tidak pernah sama sekali, kecuali saat di ranjang. Padahal kontak fisik, tanpa menjurus ke arah hubungan seksual merupakan sesuatu yang penting dalam rumah tangga. Misalnya, suami memeluk istrinya atau mencium istrinya sebelum tidur, istri memeluk suaminya sambil mengantarkan suaminya ke depan pintu saat hendak berangkat ke kantor, atau suami mengenggam tangan istrinya saat sedang berjalan berdua, dll. Sayangnya, banyak pasangan yang merasa malu atau gengsi untuk melakukannya. Padahal jika hal tersebut dapat memupuk rasa cinta, mengapa tidak dilakukan? Lagipula, dalam pernikahan semua itu halal dilakukan bahkan mendulang pahala berlimpah.
Banyak pasangan pacaran di luar sana yang jatuh cinta setiap hari pada pasangannya karena cinta diantara keduanya senantiasa terpupuk. Kuncinya mereka konsisten melakukah hal-hal yang disebutkan di atas. Lantas, mengapa kita yang sudah diikat dengan ikatan halal pernikahan enggan melakukannya hanya karena malu ataupun gengsi? Ingatlah, bahwa pernikahan adalah wadah mereguk pahala. Maka jagalah cinta di dalamnya agar bahagia senantiasa melekat hingga akhir kelak. Karena bahagia akan mampu menjadi energi dasar dalam melahirkan generasi-generasi berkualitas pengisi peradaban.