Judul Buku: Wanita Berkarir Surga
Penulis: Felix Y. Siauw dan Tim Dakwah Hijab Alila
Penerbit: Al-Fatih Press
Tahun terbit: 2017
Halaman: 181 Halaman
ISBN: 978-602-71986-8-5
Genre: non fiksi
Peresensi: Intan H.A
MuslimahTimes.com – “Ya ampun, Neng. Kok nggak cari kerja sih? Sayang lho, ijazahnya nganggur aja di lemari. Udah mah sekolah tinggi-tinggi, ehh ujung-ujungnya malah di rumah aja ngurus suami, gendong anak, dan beres-beres rumah, doang. Tuh, liat si Fulanah. Sekarang hidupnya udah enak, gajinya tiap bulan besar, punya rumah dan mobil mewah lagi. Padahal, dia sekolahnya nggak tinggi-tinggi amat. Kamu yang udah kuliah dan dapat gelar, malah di sia-siain begitu aja. Rugi tau.”
***
Dear, pernah nggak kalimat yang semisal seperti di atas mampir di telinga kita? Udah mah nyinyir, pake ngebanding-bandingin kita sama orang lain lagi. Yang lebih parahnya lagi, kalau kalimat tersebut dilontarkan oleh orangtua kita sendiri. Duh, alamat bakal nyesek deh di hati.
Ya, terkadang apa yang ada difikiran kita, belum tentu sama dengan apa yang ada dipikiran orang lain. Ketika kita memahami bahwa menjadi ibu rumah tangga adalah profesi yang mulia. Tapi, belum tentu orang lain pun mempunyai pemahaman yang sama dengan kita. Akhirnya, orang lain pun memandang sebelah mata dengan profesi yang kita pilih ini.
Kalau nggak kuat-kuat mental, bisa bakalan stress kita menghadapi cibiran orang. Ujung-ujungnya kita jadi ngikutin apa yang orang inginkan. Dampaknya, kita akan meninggalkan apa yang menjadi kewajiban kita di dalam rumah, yakni mengurus suami dan juga anak-anak. Begini deh kalau kita nggak memahami alasan dari apa yang kita pilih, kita akan seperti orang yang tidak mempunyai pegangan dalam hidup ini. Emmm, ngenes ya.
Pernah nggak terlintas pertanyaan dalam benak kita, “Kenapa ya, kok akhir-akhir ini orang memandang sebelah mata profesi menjadi ibu rumah tangga? Menjadi IRT itu seakan tidak ada nilainya, dan dianggap sebagai diskriminasi bagi kaum wanita?”
Tidak sedikit orang menganggap bahwa kesuksesan wanita ada pada tingginya pendapatan materi yang ia raih. Sehingga, mereka beranggapan bahwa profesi yang paling bergengsi adalah menjadi wanita karir. Alhasil, ketika ada seorang wanita yang sudah menikah dan memilih untuk fokus mengurus rumah tangganya. Hal ini dianggap sebagai sebuah kekeliruan. Akhirnya, para wanita pun membaur dengan kaum pria di luar rumah berjibaku dalam mencari nafkah.
Kalau sudah begini, siapa coba yang bakal dikorbanin? Sudah pasti, anak-anak yang kehilangan peran ibu dan bapaknya di dalam rumah. Mereka akan mencari kasih sayang di luar rumah. Bahkan tidak sedikit para generasi ini akan terjerumus pada pergaulan bebas, tawuran, minuman keras dan tindak kriminal lainnya, yang akan merugikan kita dan juga masa depan bangsa.
Sebenarnya, apa sih yang melatar belakangi pemikiran masyarakat belakangan ini. Sehingga mereka memandang sebelah mata terhadap profesi menjadi ibu rumah tangga?
Anggapan seperti ini, tidak lah terlepas dari adanya ide feminisme yang berkembang di tengah-tengah kaum muslimin akhir-akhir ini. Perlu untuk kita ketahui, sesungguhnya paham feminis ini sebenarnya berasal dari budaya Barat. Para wanita Barat kala itu merasa diri mereka tertindas, terzalimi, dan terkekang oleh kaum pria. Mereka merasa dibedakan derajatnya dengan kaum pria. Maka, tercetuslah untuk membentuk sebuah gerakan yang akan menuntut persamaan gender dengan kaum pria. Akhirnya, lahirlah sekelompok manusia yang menyuarakan hak tersebut. Dan gerakan ini dikenal dengan gerakan feminis. Tuntutannya sederhana, “Kalau pria boleh, wanita juga boleh. Kalau pria bisa, wanita juga bisa. Pria dan wanita seharusnya punya hak yang sama. Maka kami butuh kesetaraan.”
Begitulah, tuntutan-tuntutan yang mereka suarakan. Dan parahnya, ide ini dibawa ke negeri-negeri kaum Muslim. Sayangnya, kaum Muslim mengambil mentah-mentah ide yang dibawa oleh Barat ini.
Lantas, bagaimana sih seharusnya peran perempuan agar tidak menyalahi fitrahnya? Bagaimana pandangan Islam mengenai peranan pria-wanita yang sesungguhnya?
Di buku yang berjudul “Wanita Berkarir Surga,” yang ditulis oleh Ustaz Felix Siauw dan tim dakwah Hijab Alila, kita akan memahami kedudukan wanita yang semestinya. Buku ini terdiri dari lima bab. Bab pertama, membahas tentang sejarah kaum wanita di beberapa negara. Lanjut di bab kedua, mengupas tuntas latar belakang munculnya ide feminisme. Di bab selanjutnya, kita akan diajak memahami dampak yang ditimbulkan dari adanya paham feminis ini. Dan di bab terakhir, yakni bab keempat dan kelima, akan dijabarkan mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pria maupun wanita, dan tak lupa berikut dengan solusi Islam mengenai hal ini.
Buku ini disertai dengan ilustrasi yang akan mendukung kita untuk mudah memahami maksud yang ingin disampaikan sang penulis. Disuguhkan dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Dengan begitu, kita pun dapat lebih berhati-hati dalam memilah dan memilih ide-ide atau paham-paham yang bukan berasal dari Islam.
Dengan memahami peran dan kekurangan masing-masing, kita dapat menjalankan tugas yang sudah ditentukan oleh Allah dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, kita pun tidak terjebak pada pemikiran yang hanya akan menjerumuskan kita pada jurang kesesatan. Wallahu a’lam.[]