Judul Buku: DNA Generasi Pejuang
Penulis: M. Iwan Januar
Penerbit: Al-Azhar Fresh Zone
Tahun terbit: 2017
Cetakan ke: 1
Halaman: 144 Halaman
ISBN: 978-602-7986-54-1
Genre: non fiksi
Peresensi: Intan H.A
MuslimahTimes.com – Tidak sedikit para orangtua Muslim yang mendambakan kelak dari keturunannya akan terlahir para pejuang agama Islam. Para generasi yang selalu berada di garda terdepan dalam menyuarakan ajaran Islam. Sebagaimana para salafush salih terdahulu yang bersemangat menjadi para panglima Allah, seperti Muhammad al-Fatih, Shalahuddin al-Ayyubi, Nuruddin Zanki, dan lain-lain. Sayangnya, keinginan mulia ini tidak dibarengi dengan ikhtiar yang dapat mengantarkannya untuk mewujudkan impian tersebut.
Para orangtua bahkan lupa terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka tersibukkan dengan pemenuhan materi bagi buah hatinya, dan melalaikan tanggung jawabnya membekali mereka dengan pendidikan agama.
Tidak sedikit orangtua yang merasa cukup dengan menyerahkan tugas pendidikan ini pada lembaga-lembaga yang dipercaya dapat mewujudkan harapan mereka, seperti sekolah atau pesantren-pesantren pencetak para penghapal Al-Qur’an. Padahal DNA generasi pejuang tidaklah dapat tercipta begitu saja dengan menyerahkan pendidikan pada sebuah lembaga. Melainkan berawal dan akan kuat jika hal tersebut ditanamkan dari dalam rumah mereka sendiri.
“Kegagalan orangtua dalam mempersiapkan anak bukan saja merusak masa depan sang anak, dan mempermalukan orangtua. Tapi, hal tersebut dapat mengancam masa depan umat ini, karena anak ibarat besi yang mesti ditempa menjadi pedang perjuangan umat, dan bukan menjadi sendok atau garpu alat penjajah.” (Iwan Januar)
Sosok yang paling berpengaruh memberikan pendidikan pada anaknya dalam keluarga adalah ayah. Seorang ayah tidak akan bisa lepas dari tanggung jawabnya dalam menempa buah hatinya menjadi pribadi yang salih/ah. Benarlah bahwa kesalihan tidak dapat diwariskan dari seorang ayah yang salih, namun ia bisa diupayakan kehadirannya dalam jiwa seorang anak.
Ibnul Qayyim dalam kitab Tuhfatul Maudud li Ahkam al-Maulud halaman 133 mengatakan, “Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya di dunia dan akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak mendidiknya dan memfasilitasi keinginannya, sementara dia mengira telah memuliakannya padahal ia telah merendahkannya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah menzaliminya. Maka hilanglah baginya pada anak itu di dunia dan akhirat. Jika Anda amati kerusakan pada anak-anak, penyebab utamanya adalah ayah.”
Oleh sebab itu, para orangtua terutama ayah harus memperhatikan hal-hal yang menjadi hak seorang anak, yakni memperoleh pendidikan agama dalam rumahnya. Sehingga seorang anak pun tidak tumbuh menjadi pribadi yang kelak akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan juga umat.
Lalu,hal-hal apa sajakah yang bisa diupayakan oleh orangtua dalam melakukan proses pendidikan agama pada anaknya?
Ustaz Iwan Januar seorang pakar parenting mencoba membantu para orangtua dalam mengupayakan pendidikan anaknya dalam keluarga. Di dalam buku yang ditulis oleh beliau dengan judul “DNA Generasi pejuang,” akan dijabarkan kiat-kiat maupun langkah apa saja yang bisa ditempuh orangtua dalam mencetak generasi yang kelak akan menjadi penolong umat.
Buku ini dikemas dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Sehingga para orangtua dapat memahami dan mengikuti langkah-langkah yang diberikan oleh sang penulis dalam membimbing buah hatinya. Harapannya, kelak dari keluarga kaum muslimin akan terlahir para generasi pejuang yang akan mengharumkan agama ini, menjadi penyelamat umat, dan investasi bagi kedua orangtuanya. Wallahu’alam.[]