Oleh. Emmy Emmalya (Pegiat Literasi)
MuslimahTimes.com – Generasi Islam saat ini belum pernah menyaksikan dan merasakan bagaimana Islam diterapkan. Begitu pula dengan generasi yang hidup di akhir masa Daulah Islam (Daulah Utsmaniyah).
Dengan kondisi seperti ini adalah hal yang wajar apabila kaum muslimin saat ini kesulitan untuk memeroleh gambaran tentang negara Islam secara real. Generasi yang lahir setelah runtuhnya daulah Islam hanya mengenal pemerintahan dengan model komunis dan demokrasi kapitalis. Sedangkan Islam hanya dianggap sebagai agama yang tidak memiliki aturan tentang bernegara dan berpolitik. Islam hanya dianggap agama ritual semata tanpa memiliki sistem kehidupan.
Hal ini bisa terjadi karena benak-benak kaum muslimin hari ini telah dicekoki oleh tsaqafah Barat. Padahal tanpa disadari, sesungguhnya tsaqafah inilah yang dijadikan senjata oleh Barat untuk menikam Daulah Islam hingga Daulah Islam runtuh.
Sebagaimana perumpamaan yang digambarkan oleh Syeikh Taqiyuddin Annabhani dalam pendahuluan kitab Daulah Islam, bahwa setelah Narat berhasil menikam Daulah Islam dengan senjata berupa tsaqofah, Barat kemudian memberikan tsaqofah itu pada generasi muda Daulah Islam, dalam kondisi senjata itu masih berlumur darah ibunya seraya berkata dengan sombong, “Sungguh aku telah membunuh ibu kalian yang lemah dan layak untuk dibunuh karena perawatannya yang buruk terhadap kalian. Aku janjikan kepada kalian perawatan yang akan membuat kalian bisa merasakan hidup bahagia dan kenikmatan yang nyata.”
Kemudian para generasi muda Daulah Islam itu mengulurkan tangannya kepada Barat seraya mengamini apa yang dikehendaki Barat. Padahal tsaqofah itulah yang telah meruntuhkan tatanan peradaban Islam. Begitulah gambaran kejamnya tsaqafah Barat dalam menghancurkan Daulah Islam yang diibaratkan sebagai ibu bagi umat Islam. hingga umat Islam tidak menyadari betapa jahat dan kejinya tsaqafah Barat dalam menggerogoti pemikiran umat.
Umat Islam hari ini malah menganggap tsaqafah Barat sebagai lambang kemajuan dan kesuksesan. Mereka begitu berbangga ketika bisa menguasai tsaqafah Barat daripada tsaqafah Islam. Padahal dengan runtuhnya daulah Islam, umat Islam seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Umat Islam tidak memiliki pembela ketika dizalimi oleh umat yang lain. Khasmir, Moro, Mynmar, Palestina, Suriah, Chechnya adalah contoh negeri-negeri kaum muslimin yang tertindas hingga hari ini. Tidak ada yang membela dan melindungi mereka.
Hari ini setelah 100 tahun kehilangan ibu yang mengurus dan melayani, umat Islam terkerat-kerat menjadi 52 negara. Ibarat saudara sekandung yang tidak saling mengenal bahkan saling menjatuhkan dan membunuh satu dengan yang lain hanya demi memperebutkan madu dunia. Akan sampai kapan keadaan sengsara dan penuh kenestapaan ini dialami oleh kita wahai kaum muslimin?
Belum cukupkah penderitaan demi penderitaan yang kita alami saat ini? Mengapa kalian bungkam seribu bahasa. Penghinaan terhadap syariat Allah terus terjadi begitupun terhadap para ulama lurus yang selalu memperjuangkan Islam.
Manusia hari ini telah dijauhkan oleh sistem kapitalis dari fitrah kemanusiaannya. Seorang ibu terenggut fitrah keibuannya sehingga tega membunuh anak kandungnya sendiri, seorang ayah juga hilang fitrah kebapakannya sehingga lepas dari tanggung jawab dalam menafkahi keluarganya dan masih banyak lagi contoh penyimpangan kemanusiaan lainnya.
Kenyataan hidup yang kita saksikan sekarang adalah bukan habitat untuk umat Islam. Sudah saatnya generasi muda Islam menyadari akan pentingnya menyegerakan tegaknya syariat Islam dalam bingkai Khilafah.Karena negara dalam Islam bukan sunnah nafilah atau tathawwu’, juga bukan merupakan perkara mubah, tetapi esensinya merupakan kehidupan Islam itu sendiri dalam bentuk sesungguhnya.
Tanpa negara, niscaya tiada kehidupan bagi Islam. Negeri kaum muslimin pun tidak akan pernah dianggap sebagai negara Islam tapi tetap dianggap sebagai negara kufur, sekalipun banyak muslimah yang mengenakan jilbab dan kerudung banyak, jumlah mesjidnya banyak, bahkan mayoritas muslim penduduknya.
Begitu pula bebagai solusi problematika oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu sering ditawarkan untuk menyelesaikan seluruh permasalahan umat Islam. Akan tetapi tetap tidak mengantarkan pada solusi yang hakiki.
Karena pada sejatinya solusi problematika ini tidak pernah ada, begitu juga kebangkitan umat tidak akan dapat direalisir kecuali dengan mengembalikan Khilafah. Ini telah menjadi realitas yang jelas bagi umat. Kecuali bagi orang-orang bayaran yang menjadi boneka barat.
Semoga ayat dalam Qur’an surat Al Maidah ayat 50 ini, yang artinya :
“Apakah Hukum jahiliyah yang kalian kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin.”
Menjadi peringatan bagi kita semua bahwa hanya sistem yang berasal dari pencipta alam semesta yaitu Allah Swt yang layak dan sahih untuk kita jadikan sebagai rujukan dalam menata kehidupan. Wallahu’alam bishowab.