Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2021
  • June
  • 4
  • Sinetron Suara Hati Istri dan Konteksnya Sebagai Pembawa Ideologi Kapitalis

Sinetron Suara Hati Istri dan Konteksnya Sebagai Pembawa Ideologi Kapitalis

admin.news 04/06/2021
www.muslimahtimes.com (1)
Spread the love

Oleh. Helmiyatul Hidayati, S. Ikom.

 

 

#MuslimahTimes — Sinetron Suara Hati Istri yang tayang di stasiun TV Indosiar kini ramai menjadi perbincangan karena kontroversi yang ditimbulkan. Banyak netizen sampai artis memberikan kritik pada sinetron ini. Pasalnya dikarenakan ada adegan ranjang yang dilakukan oleh aktris protagonist, diperankan oleh Lea Ciarachel, namun sang aktris ternyata masih berusia 15 tahun. Sementara lawan main prianya merupakan pria dewasa.

 

Buntut dari kontroversi ini, selain sejumlah netizen melayangkan petisi agar sinetron ini dihentikan. Indosiar sebagai pihak pemberi hak tayang telah dipanggil oleh KPI dan memutuskan untuk mengganti Lea Ciarachel dengan aktris lain yang berusia lebih dewasa.

 

Terlepas dari kontroversi karena usia sang aktris yang masih muda. Jalan cerita pak Tirta (nama peran utama) dengan tiga istri memberikan gambaran tentang rumah tangga penuh kejanggalan dan ketidaknyamanan tanpa adanya penerapan aturan Islam.

 

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah (habluminallah), hubungan manusia dengan dirinya sendiri (hablumminanafsi) dan hubungan manusia dengan sesamanya (hablumminannas).

 

Kehidupan rumah tangga, baik yang monogamy dan poligami pun telah diatur di dalam Islam dan Rasulullah sebagai pemberi teladan. Bagi yang memilih rumah tangga monogamy maka contohlah rumah tangga rasulullah SAW dab Siti Khadijah RA. Bagi yang memilih rumah tangga poligami maka contohlah rumah tangga rasulullah SAW dengan Aisyah, Shafiyah, Hafshah, Salamah dll

 

Sinetron suara hari istri memang menyatakan bahwa kisahnya terinspirasi dari kisah nyata para istri yang terdzolimi. Fakta seperti ini memang tidak bisa kita pungkiri bahwa memang benar adanya di tengah masyarakat. Namun saying sekali sinetron ini, seperti kebanyakan sinetron lain di Indonesia hanya menyajikan konflik tanpa ada solusi atau porsi konfliknya jauh lebih besar daripada penyelesaiannya. Sehingga jalan ceritanya akan terus mengular dan rumit tanpa batas episode. Lama-lama cerita pun akan terasa tidak realistis.

 

Berbeda dengan drama dari luar, misalnya drama The World of The Marrid Couple dari Korea Selatan. Tentang perselingkuhan seorang suami, namun karakter protagonist diciptakan mampu menyelesaikan konflik dengan segala lika-likunya sehingga terlihat hasil akhirnya seperti apa. Dengan tidak adanya pelebaran konflik yang terlalu luas, maka drama-drama dari Korea Selatan masih Nampak realistis bahkan sekalipun pada drama fiksi.

 

Meskipun pada masa ini penggemar sinetron masih besar, namun factor ini akan menjadi salah satu factor yang akan membuat drama Indonesia ditinggalkan. Terlebih dalam sinetron suara hati istri, karena kisahnya tentang rumah tangga poligami, justru akan menambah stereotype buruk tentang poligami yang notabene merupakan ajaran Islam. Bukan tidak mungkin gara-gara sinetron, stereotype buruk akan berkembang menjadi kebencian dan penentangan pada syariat Islam.

 

Dalam ilmu komunikasi, inilah yang disebut dengan film sebagai pembawa konteks ideology. Hal ini bisa terjadi karena drama/film kini telah menjadi bagian dari dan dalam kehidupan masyarakat, terikat oleh seperangkat nilai yang mendasar, baik pada system kerjanya maupun fungsinya. Seperangkat nilai inilah yang disebut dengan ideology.

 

Di dunia ini sebenarnya hanya ada 3 (tiga) ideology yakni kapitalis, sosialis-komunis dan ideology Islam. Ketiganya merupakan ideology-ideologi di dunia yang saling bertentangan sehingga akan terus saling mengalahkan.

 

Drama atau film secara ideology merupakan anak kandung dari masyarakat industrial yang bercorak liberal-kapitalis karena dilahirkan dari Rahim kapitalisme. Dengan demikian konteks ideology drama/film mulai dari kelahiran hingga perkembangannya adalah konteks masyarakat liberal-kapitalis dengan ideology kapitalisme.

 

Ideology kapitalisme dan ideology sosialis-komunis berasaskan sekulerisme (pemisahan agama dengan kehidupan). Dalam ranah ideology kapitalis, agama hanya untuk ibadah ritual saja. Dalam ranah ideology sosialis-komunis, agama adalah candu.

 

Hal ini tentu berbeda dengan ideology Islam, dimana Islam sebagai ideology memiliki pengaturan kehidupan super lengkap dari tataran individu, masyarakat hingga negara. Tak terkecuali mengatur kehidupan rumah tangga yang meliputi tentang hak dan kewajiban suami dan istri baik pernikahannya monogami maupun poligami.

 

Saat ini dunia sedang ada dalam cengkeraman kapitalisme, maka tak heran jika kehidupan masyarakat sangat jauh dari syariat dan jauh dari maslahat. Hal ini tergambar dari betapa kacaunya konflik dalam sinetron suara hati istri yang banyak membuat netizen menjadi gerah dan keki.

 

Saluran-saluran media komunikasi massa seperti film dan drama pun dipenuhi dengan produk-produk yang mengandung pesan ideologi kapitalisme. Karena itulah tugas media sekarang.  Hal ini tentu berbeda dengan peran media massa di dalam Islam, yang digunakan sebagai edukasi untuk memperkuat pemahaman umat akan Islam itu sendiri. Sehingga output yang dihasilkan adalah manusia yang memiliki pemikiran dan perasaan Islam yang kuat.

 

Bila setiap insan menikah sesuai tuntunan Rasulullah dan diniatkan karena Allah serta rumah tangga dijalankan sesuai dengan syariah, InsyaAllah sakinah akan menjadi rahmat dari Allah SWT. Aamiin..

Continue Reading

Previous: Antara Amerika, Rusia, dan Bisyaroh Rasulullah Saw
Next: Gaza Menanti Sang Perisai

Related Stories

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.36.43

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa

29/09/2025
Mengapa Pengangguran Tak Kunjung Usai? Saatnya Menengok Solusi Islam WhatsApp Image 2025-09-19 at 17.36.11

Mengapa Pengangguran Tak Kunjung Usai? Saatnya Menengok Solusi Islam

19/09/2025
Kebangkitan Pemuda Hanya dengan Islam WhatsApp Image 2025-09-19 at 17.11.03

Kebangkitan Pemuda Hanya dengan Islam

19/09/2025

Recent Posts

  • Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi
  • Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak
  • Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Potrer Gelap Generasi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.36.43

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa

29/09/2025
Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.21.17

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi

29/09/2025
Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.01.28

Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak

29/09/2025
Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional WhatsApp Image 2025-09-27 at 06.46.00

Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional

26/09/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.