Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2022
  • March
  • 31
  • Di Balik Logo Halal Baru

Di Balik Logo Halal Baru

admin.news 31/03/2022
halal
Spread the love
Oleh. Keni Rahayu
Muslimahtimes.com–Pembahasan perkara logo sempat viral ke jagat Nusantara beberapa saat lalu. Bukan hanya para ahli, netizen di medsos juga ikut berkomentar. Bahkan meme-meme lahir merespons kebijakan penguasa. Tak kalah menarik, ada pula yang membuat meme logo, tulisan halal berwarna ungu dalam bahasa Arab, diganti dengan tulisan “Langka minyak goreng Indonesia”. Bukan netizen Indonesia kalau tidak cerdas, kan.
Adapun yang menjadi pro kontra, tulisan halal di logo baru tersebut cenderung tidak jelas. Tulisan halal dalam teks Arab ketika “dipaksakan” membentuk gunungan wayang menimbulkan banyak kritik. Ada yang membacanya tulisan halaaka, yang artinya malapetaka. Sebagaimana pendapat Ketua Law Enforcement Watch (LEW) Hudy Yusuf, Senin (14/3) kepada JPNN (Sultra.JPNN.com, 14/3/22). 
Ada juga yang berpendapat logo tersebut dibaca haram. Ia adalah pakar kaligrafi Arab, yakni Khudori Bagus. Ia menilai logo halal Kemenag itu bisa terbaca haram.(Muslim.Okezone.com, 14/3/22)
Mengapa Ganti Logo? 
 
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan label halal baru yang berlaku secara nasional. Alasan perubahan desain logo ini merupakan bagian dari perpindahan wewenang sertifikasi halal dari LPPOM MUI ke BPJPH Kemenag. (Detiknews, 13/3/22)
Aqil (Kepala BPJPH) mengatakan bahwa label halal Indonesia secara filosofi mengadaptasi nilai-nilai ke-Indonesia-an. Huruf Arab penyusun kata halal yang terdiri atas ha, lam alif, dan lam disusun dalam bentuk menyerupai gunungan pada wayang. Menurut dia, bentuk gunungan menggambarkan bahwa semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengerucut atau semakin mendekat ke Sang Pencipta. (Kompas, 14/3/22)
Pergantian logo ini sepertinya bukan sesuatu yang krusial. Alih-alih menjadi indikator halal sebuah makanan, logo ini lebih banyak memuat pesan politis. Ini senada dengan yang disampaikan Ustaz Felix Siauw, dai kaum milenial. “Dari segi pentingnya, enggak penting ganti logo, tapi sarat kepentingan,” (JPNN.com, 14/3/22)
Terlepas dari itu semua, saya malah mendapat hal lain dari kejadian ini, sesuatu di luar logo itu sendiri. Dari sini, kita bisa lihat bahwa sejatinya logo baru adalah representasi dari Kemenag hari ini. Bahwa tampak sense unjuk eksistensi diri:  “Nih, yang ngurus halal bukan MUI lagi, tapi Kemenag ya”, sampai-sampai harus ganti logo. Kemudian, ada upaya pendalaman peran. Kalau kemarin ramai isu menusantarakan yang kearab-araban, maka di sinilah perannya. Sehingga logo halal dibuat khat/bentuk hurufnya diserupakan gunungan wayang. Padahal, fungsi utama label halal adalah memudahkan konsumen menemukan produk halal dengan membaca indikator. Konsekuensinya, pesan itu harus mudah dibaca. Alih-alih membuat font yang sederhana (atau pakai logo yang lama saja tak masalah), BPJPH Kemenag malah memilih khat yang “unik”. Lebih heran lagi, kalau mau dibilang yang meng-Indonesia, Wayang lebih representatif wilayah Jawa saja, tidak membumi Nusantara. Gimana yah? 
Setidaknya inilah yang bisa kita lihat dari Kemenag hari ini. Bukan bersungguh-sungguh menjalani tugas utamanya, tapi malah sibuk merumitkan hal yang sederhana. Lihat saja, suara azan dibatasi, mikrofon tarawih tidak boleh dikeraskan lagi. Padahal, kalau memang katanya Kemenag adalah kementerian semua agama, mengapa kaum muslim Bali masih dibiarkan turut mengheningkan diri di perayaan Nyepi? Apa karena toleransi? Lalu mengapa jika subjeknya adalah umat Islam, suara azan tidak ditoleransi malah masih diminta menoleransi agama lain?
 Jadi ingat narasi: “Hormati orang yang tidak berpuasa” bak gagasan yang wajar sebab muslim dipaksa “toleransi”. Tapi toleransi tak pernah berlaku jika subjek ibadah adalah selain kaum muslim. 
“Memang yang nggak bisa ngurusin perkara besar, akan disibukkan dengan perkara kecil” —Felix Siauw-
Wallahua’lam bishowab.

Continue Reading

Previous: Merintis Jalan Menuju Ketahanan Pangan dan Kemandirian Ekonomi
Next: The Real Problem

Related Stories

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.36.43

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa

29/09/2025
Mengapa Pengangguran Tak Kunjung Usai? Saatnya Menengok Solusi Islam WhatsApp Image 2025-09-19 at 17.36.11

Mengapa Pengangguran Tak Kunjung Usai? Saatnya Menengok Solusi Islam

19/09/2025
Kebangkitan Pemuda Hanya dengan Islam WhatsApp Image 2025-09-19 at 17.11.03

Kebangkitan Pemuda Hanya dengan Islam

19/09/2025

Recent Posts

  • Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi
  • Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak
  • Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Potrer Gelap Generasi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.36.43

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa

29/09/2025
Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.21.17

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi

29/09/2025
Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.01.28

Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak

29/09/2025
Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional WhatsApp Image 2025-09-27 at 06.46.00

Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional

26/09/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.