Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2024
  • September
  • 17
  • Utak-atik Dana Pendidikan, Bukti Sistem Sekuler Tak Bisa Diandalkan

Utak-atik Dana Pendidikan, Bukti Sistem Sekuler Tak Bisa Diandalkan

admin.news 17/09/2024
IMG_20240917_213028
Spread the love

Oleh. Sunarti

Muslimahtimes.com–Di alam kapitalis-sekuler hak rakyat tidak lagi diindahkan. Termasuk di dalamnya pendidikan. Adanya tafsir ulang mandatory spending 20% anggaran pendidikan dalam APBN dan dengan dalih mengurangi beban APBN di tengah banyaknya problem soal layanan pendidikan merupakan salah satu bukti lepas tangan pemerintah dalam dunia pendidikan.

Dalam laman Bisnis.com, rencana reformulasi mandatory spending telah dibahas oleh pemerintah dan anggota DPR dinilai tidak tepat oleh sejumlah ekonom. Bima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Ekonomic and Law Studies (Celios), menilai kebijakan mandatory spending ini penting untuk jangka panjang dan seharusnya tidak diubah dan wacana untuk merombaknya tidak tepat. Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah memperbaiki efektivitas program, bukan mengurangi anggaran secara keseluruhan.

Saat ini problem layanan pendidikan seharusnya diteliti secara mendalam. Persoalan program pendidikan yang belum dinikmati oleh semua rakyat Indonesia, terutama yang berada di pelosok daerah, belum tersentuh penyelesaiannya. Demikian juga banyaknya sekolah-sekolah yang tidak layak pakai juga harus diperhatikan. Pun biaya pendidikan yang mahal masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Sejatinya persoalan dana untuk pendidikan yang hendak dikurangi bukanlah solusi atas problem ketidaktepatan sasaran dan ada indikasi korupsi. Sumber persoalan dana pendidikan adalah berlakunya sistem pendidikan ala sekuler-kapitalis yang menjadikan peluang salah sasaran dan korupsi kian menjadi.

Pemerintah sebagai pelayan rakyat yang wajib menyediakan layanan pendidikan beserta sarana penunjang menempatkan hal tersebut bukan sebagai kebutuhan dasar masyarakat. Namun pendidikan sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga negara tidak menempatkan diri sebagai pelayan rakyat, akan tetapi hanya sebagai regulator saja.

Inilah paradigma ri’ayah dan junnah kepemimpinan ala sekular-kapitalis yang menempatkan sistem pendidikan layaknya penjual dan pembeli. Urusan dan kebutuhan pendidikan diserahkan pada pihak swasta untuk dikapitalisasi.

Inilah perbedaan mendasar antara sistem Islam dengan sistem kapitalis-sekuler. Dalam Islam pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh negara. Sarana dan prasarana juga kebutuhan penunjang dipenuhi oleh negara, sehingga anak didik bisa mengembangkan ilmu dan keahliannya. Demikian pula urusan pembiayaan yang dimudahkan oleh negara yang didapat dari sumber daya alam dan disalurkan untuk kebutuhan pendidikan.

Secara individu para pejabat adalah pejabat yang memiliki jiwa ketaatan kepada Allah, sehingga kewajiban mengurus umat dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Politik anggaran pendidikan yang juga berkaitan dengan politik ekonomi Islam akan menghapus adanya penyimpangan dana dan adanya korupsi dana pendidikan bisa diminimalisasi.

Sistem pendidikan Islam didukung dengan sistem yang lain guna mewujudkan output pendidikan yang berkualitas dan taat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Namun, sistem sekuler-kapitalis tidak akan bisa mewujudkannya. Hanya sistem Islam kaffah yang bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Waallahu alam bisawab

Continue Reading

Previous: Bobol Kripto, Cara Instan Dapat Cuan
Next: Utak-atik Dana Pendidikan, Hak Rakyat Terus Disoal?

Related Stories

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.21.17

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi

29/09/2025
Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.01.28

Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak

29/09/2025
Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional WhatsApp Image 2025-09-27 at 06.46.00

Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional

26/09/2025

Recent Posts

  • Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi
  • Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak
  • Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Potrer Gelap Generasi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.36.43

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa

29/09/2025
Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.21.17

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi

29/09/2025
Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.01.28

Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak

29/09/2025
Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional WhatsApp Image 2025-09-27 at 06.46.00

Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional

26/09/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.