Oleh. Iffat Zulfa Rahmi
Muslimahtimes.com–“Ketika seseorang berpikir bahwa sebuah pelampiasan yang terboyorkan nyatanya mengandung berjuta kejahatan, maka sesengguhnya dialah generasi stroberi.”
Senang dapat, sedihnya pun dapat adalah kalimat yang tepat untuk memaknai kutipan di atas. Hiburan tradisional kuda lumping adalah hal yang menghibur, namun siapa sangka jika hiburan tersebut memakan korban. Seseorang tewas karena hal sepele, yakni tindakan yang muncul dari emosi yang menggehu-gebu. Hanya sebab dipelototi, tangan pun ringan menikam dan menusuk. Kejamnya lagi, tragedi tersebut dilakukan oleh anak di bawah umur. Sang pelaku penikaman berusia 13 tahun dan korban tewas berusia 15 tahun. (Kompas.com, 30/8/2024)
Kejadian yang terjadi pada Jumat ini sangat mengenaskan untuk generasi Indonesia. Di saat semestinya di usia belasan tahun, para remaja seharusnya fokus pada belajarnya, namun, berbeda dengan peristiwa ini. Usia belasan tahun malah membunuh. Makin jelas bahwa nyatanya remaja Indonesia mayoritas bermental lemah. Sekali di senggol langsunglah emosi memuncak. Hal yang dilakukan oleh korban sebenarnya adalah sebuah hal ketidaksengajaan dan sepele. Akan tetapi, pelaku membawa hal tersebut kepada perasaannya. Dapat dikatakan, hal tersebut adalah hal kecil yang tidak harus dipermasalahkan. Namun, menjadi hal besar yang menimbulkan kejahatan alias pembunuhan. Pertunjukan sederhana kuda lumping tersebut akhirnya tak berakhir manis melainkan tragis hanya dikarenakan satu permasalahan kecil yaitu kesalahpahaman.
Oleh karena itu, saat terdapat orang lain melakukan hal yang tidak kita sukai atau inginkan, maka pertanyakan dahulu. Tidak segera membalasnya dengan kejahatan atau keburukan. Dengan mempertanyakan, maka kita dapat mencari tahu alasan mengapa orang tersebut melakukan hal itu. Sehingga, kita akan paham maksudnya dari orang yang melakukan itu. Di sinilah pentingnya melakukan nasihat menasihati. Agar saat yang bersamaan orang tersebut tak melakukannya kembali, karena nasihat yang baik akan menghadirkan orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Kita wajib mencari tahu dulu segala sesuatu sebelum menghakimi. Di sisi lain, kita pun harus menyadari kesalahan yang kita lakukan dan mau memperbaikinya Dengan demikian, masalah salah paham tak lagi memakan korban. Sungguh segala sesuatu yang dilakukan secara tergesa-gesa akan menghasilkan sebuah keburukan bahkan laknat di sisi Allah ta’ala.