Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • November
  • 5
  • Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat

Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat

Editor Muslimah Times 05/11/2025
WhatsApp Image 2025-11-05 at 21.14.51
Spread the love

Oleh. Naila Zayyan

Muslimahtimes.com–Hari Santri adalah momen mulia bagi umat Islam untuk mengenang dan menghargai peran santri sebagai pewaris dakwah dan penjaga ajaran Islam. Setiap tahun, peringatan ini diwarnai dengan berbagai kegiatan seremonial berupa upacara, kirab, pengajian kitab, dan festival ilmu yang menggugah semangat. Pada tahun 2025 ini, tema yang diangkat adalah “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.” Presiden Prabowo Subianto menyerukan agar santri menjadi penjaga moral dan pelopor kemajuan, serta mengingatkan semangat Resolusi Jihad yang dipelopori oleh Kyai Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 sebagai simbol perjuangan melawan penjajahan. Fakta dan tema tersebut menegaskan betapa besar amanah yang diemban santri sekaligus mengingatkan pentingnya menata ulang peran mereka di tengah tantangan zaman.

Realitas dan Potensi Santri

Namun, di balik kegembiraan peringatan ini, tersimpan realitas pahit yang tidak boleh diabaikan. Santri selama ini masih dipandang sebatas penghafal kitab kuning, pelaku ritual ibadah, dan contoh kepribadian mulia semata. Padahal, santri menyimpan potensi besar yang belum sepenuhnya tergerakkan, yakni sebagai agen perubahan yang mampu mengkritisi berbagai kebijakan dan menjunjung syariat Islam dalam wujudnya yang kaffah, termasuk menolak penjajahan modern dalam berbagai bentuk—baik di bidang ekonomi, politik, maupun budaya.

Peringatan Hari Santri dan Peran Santri Saat Ini

Fakta yang nyata adalah bahwa peringatan Hari Santri banyak diwarnai seremonial yang bersifat formal. Tema besar “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” memang menggugah semangat, namun belum sepenuhnya memberi ruang kepada para santri untuk menunjukkan kapasitas mereka sebagai fakih fiddiin, ahli agama yang memiliki ketajaman berpikir dan keberanian untuk menegakkan syariat Islam dengan tegas. Santri justru lebih sering diarahkan sebagai agen yang mendukung moderasi beragama dan pemberdayaan ekonomi semata.

Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 59, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu…” Ayat ini menegaskan pentingnya ketaatan kepada Allah dan Rasul serta para pemimpin yang benar, yang harus diwujudkan dalam menegakkan aturan Allah secara kaffah. Santri sebagai pewaris ilmu agama memiliki tugas mulia untuk menjadi pelaksana ketaatan tersebut dalam bentuk menjaga dan menegakkan syariat Islam.

Hambatan Sistem Sekuler pada Aktivisme Santri

Analisis mendalam mengungkap persoalan penting. Sistem sekuler yang menguasai berbagai bidang kehidupan telah membatasi ruang gerak santri sebagai pelaku perubahan sejati. Pendidikan pesantren pun cenderung membiaskan fokus pada aspek ritual dan akhlak tanpa pemberdayaan kapasitas berpikir kritis dan pembekalan pengetahuan mengenai bentuk baru penjajahan masa kini. Padahal, ketika kapabilitas intelektual dan sosial santri direnggut, potensi mereka untuk melawan penjajahan justru terhalang.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang tidak memegang agama Islam sebagai urusan hidupnya, maka Allah akan membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan.” (HR. Ahmad). Hadis ini menegaskan bahwa santri, sebagai pewaris syariat, wajib berpegang teguh pada Islam kaffah agar tidak terombang-ambing dalam arus perubahan dunia yang dapat menyesatkan.

Ancaman Penjajahan Modern

Sekularisme yang mendominasi menggeser posisi santri dari garda terdepan penegak syariat menjadi agen yang dengan lemah lembut dimanfaatkan untuk memperkuat sistem yang bertentangan dengan nilai Islam kaffah. Dunia kini mengalami penjajahan baru berupa dominasi ekonomi, politik, budaya, dan pendidikan yang mensubordinasikan umat dan menjauhkan mereka dari syariat Allah. Santri harus mampu memahami dan mengenali bentuk-bentuk penjajahan ini agar mukmin tidak menjadi korban.

Potensi Besar Santri sebagai Agen Perubahan

Santri memiliki kemampuan amat besar sebagai agen perubahan. Pesantren mendidik mereka tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga menanamkan nilai kejujuran, keteguhan, dan semangat juang yang tinggi. Mereka adalah generasi pewaris sunnah Rasulullah yang dituntut menjadi fakih fiddiin. Oleh sebab itu, kapasitas mereka perlu ditingkatkan, tidak hanya dalam hal ritual, tetapi juga wawasan dan kemampuan kritis terhadap persoalan umat.

Allah SWT memerintahkan dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” Ayat ini menyerukan pentingnya ilmu yang mendalam sebagai bekal untuk menegakkan agama dengan benar dan mulia.

Strategi Meningkatkan Aktivisme Santri

Beberapa strategi dapat ditempuh untuk meningkatkan level aktivisme santri demi tercapainya peran strategis sebagai pelopor perubahan dan penegak syariat Islam:

Pertama, pesantren harus mengembangkan kurikulum holistik dan menyeluruh, mencakup ilmu agama, muttaqin (taqwa), ilmu sosial, ekonomi Islam, politik syariah, serta pemahaman dinamika global dan penjajahan modern yang memakai berbagai senjata ekonomi dan politik. Kurikulum lengkap ini akan menguatkan kemampuan santri dalam memahami dan melawan kebijakan yang menentang syariat.

Kedua, pembinaan santri sebagai aktivis harus dilengkapi pelatihan kepemimpinan, advokasi hukum Islam, kemampuan berdakwah strategis, serta teknologi digital untuk menyebarkan nilai Islam. Santri tangguh tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga mampu menggerakkan masyarakat menuju peradaban atas dasar syariat.

Ketiga, kolaborasi kuat antara pesantren, ulama, dan komunitas Muslimah wajib diperkuat untuk membangun jaringan perjuangan Islam kokoh. Jaringan ini menjadi garda terdepan membentengi umat dari penjajahan modern yang mengancam syariat dan umat.

Keempat, negara wajib hadir sebagai penanggung jawab utama mendukung eksistensi dan kemajuan pesantren dengan regulasi, dana, dan fasilitas pembelajaran memadai agar pesantren menjadi benteng protect umat dan mencetak generasi berjuang.

Islam Kaffah sebagai Solusi dan Jalan Perjuangan

Islam kaffah membawa solusi yang mengintegrasikan seluruh aspek syariat—ibadah, muamalah, akhlak, politik—secara seimbang dan menyeluruh. Santri harus menjadi pionir perjuangan Islam yang tidak takut bersuara dan berjuang demi kebenaran. Mereka tidak hanya berkutat pada ibadah individual, tetapi juga mengemban amanah sosial dan politik sebagai penegak syariat dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku tinggalkan padamu dua perkara yang apabila kamu berpegang teguh kepada keduanya, kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik). Santri sebagai pewaris sunnah hendaknya berpegang teguh pada kitab dan sunnah dalam mewujudkan dakwah dan perjuangan Islam kaffah.

Santri, Garda Terdepan Peradaban Islam

Hari Santri seharusnya menjadi momentum kebangkitan santri untuk mengemban peran ini secara nyata. Santri harus menjadi teladan intelektual dan perilaku yang mampu membaca realitas dunia, mengartikulasikan syariat Islam kaffah, dan membangun peradaban agung dengan menjunjung prinsip keadilan dan penolakan segala penjajahan.

Semangat Resolusi Jihad yang diwariskan Kyai Hasyim Asy’ari hendaknya terus hidup dalam jiwa setiap santri. Jihad kini adalah melawan segala penjajahan dan kebatilan yang menghalangi tegaknya syariat. Jangan sampai slogan menjadi kata kosong tanpa makna. Islam kaffah adalah jalan hidup yang harus dipegang teguh dalam perjuangan ini.

Semoga seluruh elemen umat Islam terutama para santri dan pesantren semakin sadar, tajam berpikir, dan kuat bertindak menegakkan syariat Islam kaffah. Insya Allah, peradaban mulia akan hadir dan umat beroleh kebahagiaan dunia akhirat.[]

Continue Reading

Previous: Satu Tamparan, Seribu Pertanyaan tentang Dunia Pendidikan

Related Stories

Satu Tamparan, Seribu Pertanyaan tentang Dunia Pendidikan WhatsApp Image 2025-10-29 at 20.54.16

Satu Tamparan, Seribu Pertanyaan tentang Dunia Pendidikan

29/10/2025
Wibawa Guru di Ujung Tanduk: Antara Disiplin, Moralitas, Remaja, dan Kegagalan Sistem WhatsApp Image 2025-10-21 at 20.29.40

Wibawa Guru di Ujung Tanduk: Antara Disiplin, Moralitas, Remaja, dan Kegagalan Sistem

21/10/2025
Membungkam Kesadaran Politik Gen Z dengan Narasi Anarkisme WhatsApp Image 2025-10-08 at 21.07.48

Membungkam Kesadaran Politik Gen Z dengan Narasi Anarkisme

08/10/2025

Recent Posts

  • Kenali Standar Hidupmu
  • Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat
  • Revitalisasi Peran Santri sebagai Pelopor Perjuangan Hakiki
  • Momen Aktivasi Santri sebagai Agen Perubahan
  • Privatisasi Air Jadi Andalan, Bencana Mengalir Perlahan

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Kenali Standar Hidupmu WhatsApp Image 2025-11-05 at 21.02.41

Kenali Standar Hidupmu

05/11/2025
Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat WhatsApp Image 2025-11-05 at 21.14.51

Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat

05/11/2025
Revitalisasi Peran Santri sebagai Pelopor Perjuangan Hakiki WhatsApp Image 2025-11-05 at 20.49.37

Revitalisasi Peran Santri sebagai Pelopor Perjuangan Hakiki

05/11/2025
Momen Aktivasi Santri sebagai Agen Perubahan WhatsApp Image 2025-11-05 at 21.18.55

Momen Aktivasi Santri sebagai Agen Perubahan

05/11/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.