Judul Buku: FENOMENAL
Penulis: Asri Supatmiati
Penerbit: Mozaik indie Publisher
Halaman: xxvi + 280
Tahun Terbit: 2020
ISBN: 978-602-1049-17-4
Peresensi: Asri Mulya
MuslimahTimes– Buku berjudul FENOMENAL ini adalah 99 cerita inspiratif yang bukan sekedar ngalor-ngidul, meski menceritakan dari kejadian kisah nyata yang dialami artis atau tokoh terkenal, berita hits yang terjadi di masyarakat, kisah dari penulis juga menceritakan tentang Tere Liye dsb.
Dari 44 judul buku ini, rata-rata memiliki cerita yang menarik disampaikan penulis dengan bahasa santai, mudah dipahami dan mengandung inspirasi. Banyak pengetahuan dan berita-berita yang tadinya saya tidak tahu, setelah membaca bukunya jadi tahu.
Salah satunya tentang Tere Liye. Mungkin sebagian orang yang sudah menyukai dunia literasi dan banyak membaca buku, sudah tidak asing lagi dengan nama Tere Liye, beliau adalah seorang novelis yang terkenal di bidang sastra paling dikagumi oleh remaja.
Nah, dari buku Fenomenal ini, saya mulai tahu gambaran sebenarnya siapa itu Tere Liye dari ceritanya Bu Asri Supatmiati, yang sebenarnya juga beliau awalnya tidak mengenalnya, tetapi penasaran dengan sosoknya.
Bu Asri Supatmiati menuliskan cerita tentang Tere Liye dengan judul ” Antara Saya dan Tere Liye”. Berawal dari menonton film Hapalan Sholat Delisa, lalu baca novelnya lama-lama penasaran dengan penulisnya yang bernama lengkap asli Darwis.
Dari fans page-nya follower-nya jutaan. Dari Googling beliau, menjadi tahu tentang siapa Darwis. Tulisannya didominasi oleh quotes yang up date setiap sekian menit (pakai sistem).
Dari kata-katanya penuh makna. Kebanyakan diambil dari isi novelnya. Tak ada foto selfie, tak ada foto anak-istri dan foto lainnya. Darwin ini hanya posting tulisannya untuk mewujudkan branding dalam dunia literasi.
Suatu hari Bu Asri Supatmiati menghadiri Tere Liye dalam acara rilis buku di Gramedia Botani Sequare.
Dari situlah beliau mendapatkan pencerahan. Seperti apa sebenarnya menjadi seorang ‘Menulis’. Bahwa menulis itu menjatuhkan setitik kebajikan, lalu kebajikan itu akan menyebar. Bahkan bisa dilakukan oleh seseorang yang tadinya merasa tidak hebat. Terlihat biasa-biasa saja. Untuk menjadi seorang penulis itu harus banyak action, jangan dulu fokus pada jenis tulisan, teknik menulis, genre dll.
Tetaplah menulis secara rutin, dan menulislah sampai tuntas. Meski sejelek apapun, karena menulis itu adalah proses belajar. Never ending process.
Menulis membutuhkan pengetahuan dan wawasan yang ditunjang oleh pengalaman hidup. Kebijaksanaan, makanya tak heran bila Tere Liye menuliskan kutipan-kutipan bijak yang makjleb.
Jadi sadarilah potensi yang dimiliki diri sedini mungkin. Menjadi Best Seller semuda mungkin sukses semuda mungkin. Jangan menunggu sudah sangat tua baru menulis. Jadi mulai sekarang ceritakan hidupmu. Jangan tunggu nanti-nanti.
***
Dari cerita tersebut, akhirnya saya mendapatkan banyak inspirasi bagaimana cara menjadi penulis itu. Saya juga seolah mendapatkan semangat baru, untuk bersungguh-sungguh mengambil kesempatan di usia yang masih tergolong muda. Meraih impian menjadi penulis Best Seller. Tetapi yang paling penting tulisan itu memberikan manfaat membawa kebaikan dan perubahan untuk pembacanya.
Bukan hanya asal menulis, tetapi memiliki pemikiran yang logis dan sistematis dalam merangkai aksara demi aksaranya. Punya dasar dan konsep dalam pengetahuannya, untuk mengembangkan analisa dan memberikan solusi di setiap permasalahan umat yang terjadi.
Seperti pada kutipan
Al-Hadist: “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).