Oleh. Neng Ranie
#MuslimahTimes — “Hijrah, bersama KARIMAH… Inshaa Allah lebih baik. Allahuakbar 3x.”
Begitulah bunyi yel-yel yang dipandu oleh host kece yaitu Nisya untuk membakar semangat para peserta. Ekspresi kegembiraan dan antusias terlihat di wajah mereka.
Pada Ahad, 09 September 2018 bertempat di Musholah Nurul Ibad, Ds. Sukabares, KARIMAH (Komunitas Remaja Muslimah) Waringin kurung Serang Banten menggelar kembali kajian bulanan. Acara ini mengambil Momentum Tahun Baru Hijriyah, dengan mengangkat tema “Inilah Proposal Hijrahku“. Acara kali ini dibalut dalam bentuk talkshow inspiratif yang menghadirkan Inspirator Hijrah dan Motivator Remaja.
Sebelum diambil alih oleh host, acara terlebih dahulu dipandu oleh seorang MC, yaitu Dewi, sebelum memulai acara MC membacakan susunan acaranya. Acara kemudian dibuka dengan tilawah Al-qur’an oleh ukhti Marwiyah dengan membaca QS. Al Baqarah 208, Al Ankabut 2 dan Qs. Fushshilat 30. Sebelum menginjak ke acara inti, terlebih dahulu ada penanyangan film pendek tentang para muslimah yang berhijrah.
Tiba saatnya pada acara inti yaitu bincang-bincang dengan Inspirator hijrah, yaitu Ukhti Nuril Fathi seorang mahasiswi, biasa dipanggil Utti dan motivator hijrah, yaitu Eva Yuliati atau biasa di panggil Bunda Eva. Chemistry yang dibangun antara host dan narasumber membuat acara talkshow berlangsung seru tidak membosankan. Bincang-bincang antara host dan narasumber sangat atraktif dan menginspirasi hingga tak terasa 2 jam telah berlalu. Pada saat bincang-bincang berlangsung ada moment mengharukan hingga beberapa peserta terlihat meneteskan air mata, pada saat para narasumber menceritakan latar belakang mengapa mereka berhijrah.
“Waktu itu saya mendengar perkataan salah seorang guru selepas belajar. Kata-katanya menyadarkan saya. Hal apa yang bisa dibanggakan dalam diri kita. Saya tertegun, merenung dan menilai diri sendiri. Lantas saya berfikir: saya ini tidak pintar, termasuk anak yang nakal, terus apa saya juga akan membawa kedua orang tua saya masuk neraka.” ujar utti sambil menahan air matanya
“Saya dulu pernah melakukan hal yang sangat buruk, ada satu waktu saya merasa sangat lelah dengan diri ini. Dari titik itulah saya katakan pada diri saya sendiri, saya harus berubah. Saya berdoa kepada Allah, tolong berikan orang yang bisa saya jadikan sandaran hidup saya. Alhamdulillah, do’a saya diijabah.” Ujar Bunda Eva dengan berlinangan air mata.
Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan host kepada narasumber, diantaranya tentang latar belakang mereka berhijrah, tantangan yang dihadapi saat hijrah, apakah kalau hijrah harus menunggu hidayah, perubahan apa yang terjadi setelah berhijrah, bagaimana caranya agar Istiqomah, apa yang sekarang dirasakan setelah berhijrah, dan sebagainya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan pembagian door prize kepada peserta, 2 orang dipilih karena keaktifannya sedangkan 1 orang dipilih karena penulisan isi proposal hijrahnya. Setelah itu host meminta para narasumber untuk menyampaikan Closing Statement secara bergantian.
“Jangan takut untuk berhijrah, berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi. Jadikan Al-Qur’an dan as Sunnah sebagai pegangan hidupmu. Inshaa Allah Istiqomah.” Ujar utti
“Ternyata melakukan kemaksiatan juga ada titik jenuhnya. Segera berubah, berhijrah tanpa tapi, tanpa nanti. Jaga hijrah dengan aqidah, ukhuwah dan syari’ah, Inshaa Allah Istiqomah.”
Sebelum acara ditutup, diadakan Silah Ukhuwah dengan membagi peserta menjadi beberapa kelompok beserta kakak pendampingnya. Silah Ukhuwah ini bertujuan agar peserta nantinya dapat langsung mengikuti kajian mingguan. Acara ditutup pada pukul 11.40 dengan pembacaan doa oleh ukhti Sa’diyah. Setelah acara berakhir, para peserta berkumpul untuk foto bersama sambil mengumandangkan takbir.
Saya setuju , ada temen saya disitu ,namanya utty