Kontributor: Vio Ani Suwarni
#MuslimahTimes –– Alhamdulillah, Ahad 16 Desember 2018 Komunitas Remaja Move On Karawang menggelar acara 1 st Anniversary dan Talkshow Inspiratif khusus muslimah bertemakan “Wanita Berkarir Surga”. Bertempat di Masjid Aliyah Karawang.
Di pagi yang cerah, para peserta antusias menghadiri acara 1 st Anniversary Talkshow Inspiratif Komunitas Remaja Move On Karawang. Lebih dari 300 peserta membanjiri masjid dengan semangat yang menggelora. Jargon khas Ramaja Move On “Bersama dalam Hijrah, Sampai Jannah” menambah syahdu acara.
Acara dimulai dengan penuh semangat. Sebelum penyampaian materi oleh para narasumber, acara diisi pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian setelahnya, sambutan founder REMOV, sambutan disampaikan oleh founder REMOV, yaitu Kak Ira. Dalam sambutan tersebut, beliau menyampaikan perjalanan awal berdirinya REMOV sampai sekarang. Sambutan ini sekaligus launching produk REMOV, yaitu mug, ganci, pin, stiker dan lain-lain.
Tampil sebagai narasumber, yakni Kak Evhie @evhierisma dan Kak Dila @annisam3 (Tim Dakwah @hijabalila). Teh Evhie sapaan hangatnya menyampaikan bahwa dalam pandangan Islam wanita adalah makhluk yang paling mulia, Islam sangat memuliakan wanita. Bukti sayangnya Allah kepada wanita, yakni dengan adanya kewajiban menutup aurat. Kak Dila pun menambahkan pemaparan materi dari Kak Evhie. Berbeda halnya dengan pandangan agama atau bangsa lain tentang wanita ketika masa jahiliyah, yakni masa sebelum Islam hadir ditengah-tengah umat manusia . Misalnya, seperti Bangsa Romawi yang beranggapan bahwa ketika sang suami meninggal, maka sang istri pun harus ikut meninggal pula. Bangsa Arab pun langsung mengubur hidup-hidup anaknya, jikalau yang lahir seorang anak perempuan. Di Eropa pun wanita dianggap sebagai sumber kesialan, kutukan, dan sumber keburukan untuk kehidupan. Di dalam kitab bangsa Nashrani pun banyak bertuliskan “Beruntunglah aku tidak terlahir sebagai seorang kafir, seorang perempuan”.
Teh Dila dan Teh Evhie juga memaparkan karena adanya anggapan negatif terkait perempuan maka diusunglah ide Feminisme (faham yang menyamakan derajat perempuan dengan laki-laki). Padahal di dalam Islam tidak ada istilah seperti ini. Karena laki-laki dan perempuan sama saja derajatnya dimana Allah, yang membedakan hanyalah Amal perbuatannya. Perempuan dan laki-laki memiliki hak dan kewajibannya masing-masing untuk saling mengisi dan memahami sehingga terjadilah sebuah harmonisasi. Isi dari tuntutan faham feminis sendiri sudah diutarakan pada masa Rasulullah, karena pada saat masa Rasulullah hanya laki-laki saja yang boleh berperang dan berjihad sedangkan perempuan tidak diperbolehkan. Padahal jihad yang paling utama bagi seorang wanita adalah menjadi ummu warobbatul bayyit (menjadi ibu dan pengatur rumah tangga). Jadi seorang laki-laki dan wanita bisa mendapatkan pahala di sisi Allah dengan mengemban tugasnya masing-masing. Menjalankan segala aktivitasnya sesuai dengan perintah Allah SWT.
Terakhir Teh Evhie dan Teh Dila memaparkan bahwa untuk menjadi wanita berkarir surga hendaknya kita senantiasa belajar dan berkumpul dengan orang-orang shalihah yang mampu membawa kita pada perubahan yang lebih baik. Jangan lupa untuk selalu menshare ilmu yang sudah didapatkan kepada teman-teman yang lain. Senantiasa melakukan aktivitas yang bernilai ibadah dimata Allah. Beruntunglah kita menjadi seorang wanita. Karena ketika anda mendidik seorang laki-laki mungkin ada sedang mendidik seorang pemimpin. Tapi, ketika anda sedang mendidik seorang wanita, maka anda sedang mendidik sebuah peradaban.
Setelah pemaparan materi, acara diseling dengan ice breaking, kemudian dilanjutkan dengan pemberian cenderamata untuk para pemateri, pemberian doorprize untuk para peserta. Acara ditutup dengan do’a dan terakhir foto bersama para pemateri dan para peserta.