Shafayasmin Salsabila
Kau bilang kau dan kelompokmu yang paling benar
Selainnya salah, sesat, tak selamat
Sedang kau mengunci diri dari diskusi
Tak lagi mau tahu hujjahku, alasanku, argumentasiku
Sedang di sini, nanar kumenatapmu
Buncahan rasa meminta eksekusi seketika
Ingin kupeluk tubuh lelahmu meski kau berontak
Ingin kuusap peluh dan kuubah wajah masammu
Penuh cinta ingin kusampaikan kau adalah saudaraku
Beda bukan berarti hilang setia
Beda tak berarti berhenti bertegur sapa
Beda tak harus mengoyak ukhuwah
Beda seharusnya mendamparkan kita pada satu realita
Bahwa ketiadaan perisai umatlah penyebabnya
Bahwa kesatuan kita terciderai akibat ibu kita ditikam diam-diam
Bahwa ada sosok di belakang layar yang mengatur perceraian antar gerakan-gerakan Islam
Bahwa ada dalang dari semua kegaduhan
Mereka yang tak suka umat menemukan kembali sesuatu yang sengaja mereka hilangkan
Mereka buramkan dari sejarah
Mereka hapuskan dari ingatan
Mereka sembunyikan saking takutnya umat kembali bersatu dan bangkit
Khilafah di atas metode kenabian
Adalah perisai umat yang disembunyikan
Khilafah di atas metode kenabian
Laksana ibu yang akan mendekap erat anak-anak tersayangnya
Sebuah sistem yang mewarisi aturan Nabi
Yang dengannya hukum Allah seluruhnya ditegakkan
Karenanya redup segala kezaliman
Bersamanya terjungkal penguasa bayaran
Di atasnya persatuan umat diraih
Pudarlah ashobiyah
Rekat kembali ukhuwah
Pada saat itu
Aku ‘kan mendapatimu tersenyum
Menyambut salamku
Merangkulku
Serta bisikkan kepadaku
“Benar, kaulah saudaraku”
*ashobiyah (fanatisme golongan)
*ukhuwah (persaudaraan Islam)