
Oleh. Kholda Najiyah
Muslimahtimes.com–Bangun tidur cari HP, scroll. Anter anak sekolah, nunggu sambil scroll. Habis masak rebahan sejenak, scroll. Sambil menidurkan anak, pegang HP, scroll. Mau istirahat malam cek HP lagi, scroll. Begitulah kegiatan ibu modern di era digital, yang sudah membudaya menjadi pemandangan lazim.
Masalahnya, apa yang diakses di media sosial, sangat tergantung pada value apa yang diyakini seorang ibu. Jika ia mengutamakan untuk mencari kebahagiaan dari dunia hiburan, maka konten-konten para penghiburlah yang diaksesnya. Jika ia mengutamakan nilai spiritual dalam hidupnya, niscaya konten islami yang diaksesnya.
Jadi, boleh saja mengakses media sosial, tapi apakah konten itu mendukung dan memperkuat peran keibuanmu? Atau justru sebaliknya, menjauhkan dan bahkan menjatuhkan harga dirimu?Inilah pentingnya kita bijak dalam menggunakan media sosial. Bagaimana agar meraih manfaat sebanyak-banyaknya dan menghindari mudharatnya, berikut tipsnya:
1.Luruskan Niat dan Miliki Tujuan yang Jelas
Rumuskan dulu tujuan yang spesifik saat hendak membuka media sosial. Apakah akan memposting karya, mencari konten yang dibutuhkan misal kajian atau parenting, atau mau menjalin silatirahim dengan teman atau kerabat jauh. Hindari membuka media sosial tanpa tujuan, hanya sekadar iseng atau scroll tidak jelas. Inilah yang akan merenggut waktu dan fokus kita. Jangan lupa awali dengan ta’awud dan bismillah.
- Batasi Waktu dengan Tegas
Tetapkan jam berapa saja akan membuka media sosial. Misalnya bangun tidur, habis makan siang dan malam sebelum tidur. Lalu setiap membuka itu durasinya berapa lama. Apakah cukup 15 menit, 30 menit atau 1 jam. Jangan sampai kebablasan. Jika perlu, pasang alarm supaya ada yang mengingatkan untuk berhenti. Saatnya kembali ke aktivitas di dunia Nyata.
- Jangan Follow Akun yang Nirfaedah
Tidak perlu mengikuti akun-akun yang tidak membawa faedah atau manfaat sama sekali. Misalnya akun-akun prank, hiburan tak bermutu, artis dan sejenisnya. Apalagi akun yang menampakkan kemaksiatan, seperti buka aurat, jogat-joget, menistakan agama, dan musuh-musuh Islam.
- Menjaga Adab dan Etika
Gunakan media sosial untuk berkata yang baik atau diam. Ingat, jari-jemarimu adalah perpanjangan lisanmu. Hukum berkata atau berkomentar di dunia nyata, tetap berlaku di dunia maya. Seperti haramnya ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), fitnah, dan ujaran kebencian. Berkomentarlah dengan sopan dan konstruktif. Jangan mudah terpancing emosi dalam diskusi online yang memanas. Ingatlah bahwa Allah SWT Maha Melihat dan Mencatat.
- Tetap Jaga Privacy dan Hindari Oversharing
Tidak semua hal harus diposting di media sosial, demi menjaga kehormatan diri dan keluarga. Juga, demi mewujudkan ketangan batin. Pikirkan matang-matang sebelum mengunggah foto atau video, terutama yang berkaitan dengan privasi keluarga. Batasi informasi pribadi yang dibagikan secara publik. Tanyakan kembali pada diri sendiri, apa pentingnya berbagi aktivitas keluarga ke khalayak? Apa manfaat bagi orang lain, mengunggah pengalaman kita ke publik? Termasuk, apakah anak-anak rida jika mereka dijadikan bahan postingan? Karena, anak-anak juga harus diajarkan tentang pentingnya menjaga privasi di dunia maya.
- Saring sebelum Sharing
Islam mengajarkan kita untuk tabayun atau memverifikasi setiap informasi yang kita terima. Karena itu, jangan sampai terjebak dalam berita bohong (hoax). Jangan buru-buru menekan tombol “share” tanpa memastikan validitas informasi. Menyebarkan berita bohong dapat menimbulkan fitnah dan keresahan. Selain itu, tentu saja kita ikut mendapatkan dosa jariyah. Na’udzubillahi mindzalik.
- Manfaatkan untuk Kebaikan dan Dakwah
Bukalah media sosial untuk menambah tsaqofah, dengan mengakses konten ilmu, Kajian, tutorial dan ilmu pengembangan diri lainnya. Jadilah pula sebagai ladang pahaladengan menyebarkan konten positif, seperti quote Islami, pemikiran Islam Kaffah, hadis, nasihat ulama, atau konten bermanfaat lainnya. Berikan dukungan pada kampanye sosial atau penggalangan dana untuk tujuan yang baik. Jadilah agen perubahan positif di lingkungan digital.
Demikianlah, kita dapat lebih optimal memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas diri kita. Sebagai ibu rumah tangga, mari kita manfaatkan media sosial dengan cerdas dan bertanggung jawab. Semoga setiap aktivitas kita di dunia maya dicatat sebagai amal saleh yang diridai Allah Swt. Aamiin.