
Oleh. Kholda Najiyah
Muslimahtimes.com–Sejak Islam diturunkan membawa wahyu Allah, perempuan ditempatkan pada posisi mulia. Mereka memiliki peran strategis dalam peradaban. Peran yang bukan remeh temeh, tetapi berkelas, yaitu sebagai pendidik pertama dan utama seorang manusia.
Perempuan yang menikah, rahimnya adalah tempat tumbuh dan lahirnya seorang manusia. Laki-laki dan perempuan di seluruh dunia ini, adalah hasil didikan perempuan bernama ibu. Inilah tugas utama yang sangat penting, yaitu mendidik generasi agar menjadi manusia yang bertakwa dan bermanfaat.
Disebabkan peran tersebut, seorang muslimah harus terdidik dengan baik. Pentingnya pendidikan atau ilmu ini, menjadi perhatian besar Islam. Perintah untuk menuntut ilmu, bukan hanya bagi laki-laki, juga perempuan. Ini karena Islam memandang wanita dengan penuh kehormatan. Islam pun memberikan panduan yang luhur tentang bagaimana menjadi muslimah yang berkelas. Berikut ini pilar utama wanita berkelas menurut Islam:
1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Muslimah berkelas menjadikan Allah dan Rasul-Nya sebagai pedoman hidup. Bukan malah terseret arus Barat atau Timur yang menggandengnya menjauh dari Allah Swt. Taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, bukan malah menjalankan perintah lingkungan, trend atau influencer pujaannya. Ia nurut apa aturan Allah, bukan ngikut aturan manusia.
2. Memiliki Adab, Etika dan Akhlak Mulia
Akhlak mulia diakui sebagai pilar semua peradaban. Namun, akhlak tanpa Islam seperti jasad tanpa ruh. Akhlak ini harus dilandasi ketaatan kepada Allah, bukan sekadar menjunjung nilai-nilai kebaikan universal. Nah, muslimah berkelas menjaga tutur katanya. Setiap kalimat yang keluar tidak sia-sia. Bisa memberi arti dan manfaat bagi yang mendengar. Bersikap sopan dan santun pada siapapun. Hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi pada yang lebih muda. Bersikap rendah hati dan tidak sombong. Bisa mengendalikan emosi, menjaga lisan dan bijaksana dalam merepons segala hal.
3. Menjaga Kehormatan Diri (Iffah)
Ada banyak ajaran Islam yang melindungi kehormatan muslimah, seperti menutup aurat dengan sempurna, memiliki rasa malu, tidak berdandan berlebihan yang menarik perhatian (tabaruj), menundukkan pandangan dari syahwat, tidak mau mengeksploitasi anggota badannya, tidak mau khalwat dan ikhtilat, menolak aktivitas atau pekerjaan yang menjatuhkan martabat diri. Tidak mudah terbujuk rayu oleh materi dan laki-laki.
4. Penampilan Anggun dalam Kezuhudan
Muslimah berkelas dapat tampil elegan tanpa harus mahal berlebihan. Cukup dengan rapi, bersih dan tidak baru badan. Rasa percaya diri, ketenangan dan kepeduliannya, akan memancarkan inner beauty tanpa harus menonjolkan diri. Ia menunjukkan sebagai muslimah yang zuhud, yaitu tidak bermewah-mewah atau hedonis sebagaimana penampilan wanita ala Barat.
5. Berwawasan Luas, Terdidik dan Terampil
Muslimah berkelas gemar mengasah kecerdasannya dengan rajin menuntut ilmu. Pengetahuannya luas, baik ilmu agama maupun ilmu dunia yang bermanfaat. Ia juga tak henti mengasah keterampilan untuk meningkatkan kualitas hidup dan lebih berdaya dalam menjalankan perannya penuh amanah.
6. Memberi Kontribusi Positif pada Masyarakat
Islam tidak melarang wanita untuk aktif. Bahkan, memberikan ruang bagi wanita untuk berkarya di berbagai bidang dengan tetap menjaga nilai-nilai Islam. Karena itu, muslimah berkelas dalam Islam tidak hanya fokus pada urusan pribadi, juga peduli pada masyarakat.
Berperan aktif dalam kebaikan, seperti berdakwah, membantu sesama, dan berkontribusi dalam pembangunan komunitas. Ia berkontribusi lebih besar kepada keluarga dan masyarakat. Contoh wanita-wanita hebat dalam sejarah Islam yang memiliki ilmu dan kontribusi besar, misalnya Ibunda Khadijah, Sayyidah Aisyah RA, para sahabiyah yang mulia serta wanita-wanita hebat di masa Kekhilafahan Islamiyah.
Menjaga dan Mengokohkan Keluarga
Muslimah berkelas adalah pilar penting dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Ia menjalankan peran sebagai istri dan ibu dengan penuh kesabaran, keihklasan, tanggung jawab, kasih sayang, kebijaksanaan dan bahagia. Mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islam yang luhur, serta menciptakan suasana rumah yang harmonis dan penuh cinta.
Tentu saja tidak mudah menjadi sosok yang seolah-olah begitu ideal tersebut. Namun, upaya terus berproses mengembangkan kemampuan diri, semoga menjadi catatan amal saleh kita di hadapan Allah Swt.(*)