Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2023
  • November
  • 9
  • Bansos Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, Mungkinkah?

Bansos Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, Mungkinkah?

admin.news 09/11/2023
IMG-20231109-WA0008
Spread the love

Oleh. R. Nugrahani

Muslimahtimes.com– Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi besar yang mengandalkan beras sebagai bahan makanan pokok. Karena itulah untuk menanggulagi efek dari adanya krisis pangan, maka pemerintah mengadakan program bansos (bantuan sosial) beras. Program ini merupakan salah satu program bantuan yang dicanang oleh pemerintah dan telah berlangsung beberapa tahap. Program penyaluran bansos beras ini dilakukan sebagai bentuk upaya konkret pemerintah dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak adanya krisis pangan.

Tahap I dari penyaluran bansos beras ini telah dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2023. Bantuan yang seharusnya diberikan hingga bulan Mei, harus mundur hingga di bulan berikutnya. Pada tahap II, penyaluran bansos beras sudah digelontorkan pada bulan September hingga November 2023. Namun, penyaluran tersebut diperpanjang hingga bulan Desember 2023 dikarekanan efek El Nino. (tempo.co, 25/10/2023)

Bahkan efek El Nino yang terjadi di Indonesia mengakibatkan beberapa daerah mengalami gagal panen. Kekeringan menyebabkan pola tanam yang biasanya akan panen di bulan Desember menjadi tidak menentu. Bahkan pemerintah menambahkan penyaluran bansos berupa beras, telur, dan daging ayam hingga Desember 2023 sebagai antisipasi krisis pangan di akhir tahun hingga awal 2024.

Karena itulah, Kementrian Keuangan telah menyiapkan anggaran tambahan untuk penyeluran bansos beras yang diperpanjang hingga bulan Desember 2023 sebesar Rp2,67 triluin. Demikian Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan dalam konferensi pers APBN KiTa. (antaranews.com, 29/10/2023)

Evaluasi dan Pembaruan Data

Pada bantuan tahap III di bulan Desember 2023, pihak Bapanas Bersama dengan Ombudsman RI, Perum Bulog ID Food, Satgas Pangan Polri, serta tujuh dinas provinsi akan melakukan evaluasi terhadap penyaluran bantuan pangan atau bansos beras. Penyaluran bantuan ini akan dibagikan di tujuh provinsi, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Menurut Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Rachmi Widiriani, ada tiga aspek yang mendasari dalam evaluasi dan pembaruan data penerima bansos beras. Antara lain, pemutakhiran data dari penerima bansos, kualitas bansos, dan mekanisme penggantian.

Berdasarkan pemutakhiran data tersebut, terjadi pengurangan jumlah penerima bansos beras untuk tahap III. Validasi dari kementrian sosial tercatat adanya perubahan data dikarenakan penerima bansos meninggal dunia, pindah lokasi, dan dianggap telah mampu. Jumlah penerima bansos beras yang tadinya berjumlah 21,35 juta menjadi 20,66 juta. (antaranews.com, 29/10/2023)

Tidak Menyejahterakan

Sekilas adanya berbagai program bantuan sosial yang dicanangkan pemerintah seolah bagaikan angin segar bagi masyarakat, khususnya yang mendapatkan dana bantuan. Selain itu seolah menunjukkan bahwa betapa pedulinya pemerintah dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini memang sedikit melegakan. Ya, bahkan sangat sedikit. Sebab mulai dari awal adanya program bantuan hingga sekarang ini, tak sedikit masyarakat yang menerima penyaluran bansos ternyata merupakan masyarakat yang secara keseharian bisa dikategorikan mampu. Namun, banyak juga masyarakat dari kalangan yang tidak mampu justru tidak menerima bantuan sosial apa pun.

Program bantuan sosial apa pun bentuknya yang diberikan pemerintah kepada masyarakat kategori miskin, seolah memang sangat membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Namun, hal tersebut hanyalah bersifat temporer. Pun demikian pada bansos pangan. Tidak bersifat berkelanjutan. Bagaimana di bulan-bulan yang mereka tidak mendapatkan bansos beras?

Pemerintah harusnya menyiapkan program yang berkelanjutan dan dapat dirasakan semua lapisan masyarakat. Karena itulah memang tugas yang seharusnya diemban oleh pemerintah, yaitu menyejahterakan masyarakatnya.

Masalah Utama

Persoalan utama dari efek bansos beras maupun bansos dalam bentuk lainnya, sejatinya bisa kita runut berdasarkan kebijakan pemerintah yang berlandaskan atas sistem perekonomian kapitalisme. Dalam sistem ini, peran pemerintah hanya sebagai regulator saja. Negara tidak memiliki fungsi dalam penjaminan kesejahteraan masyarakat.

Keberadaan bansos beras hanyalah solusi tambal sulam saja. Oleh karenanya, solusi menyejahterakan masyarakat tidak bisa dilandaskan pada sistem ekonomi kapitalisme. Negara harus meninggalkan sistem ini karena hanya menjadikan masalah tetap menjadi masalah tanpa penyelesaian tuntas.

Islam Menjamin Kesejahteraan

Dalam Islam, fungsi utama pemerintah sekalu pengelola negara adalah memenuhi kebutuhan pokok masyarakat secara baik. Memenuhi kebutuhan mendasar yang berupa sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, maupun keamanan. Dipenuhinya dengan cara yang mudah, murah, bahkan jika bisa diberikan secara gratis di semua kalangan masyarakat.
Inilah prinsip mendasar dalam Islam terkait kepengurusan rakyat. Melayani kebutuhan mendasar yang ada dalam masyarakat secara optimal. Memastikan bansos yang beredar di masyarakat disalurkan tepat sasaran dengan adanya pengawasan dari hulu hingga hilir hingga pada penyaluran bansos.

«الإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ»

“Imam/Khalifah itu laksana penggembala, dan hanya dialah yang bertanggungjawab terhadap gembalaannya.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya penerapan sistem kapitalisme telah menihilkan peran negara. Hanya dengan penerapan aturan Islam secara kaffahlah peran negara bisa dilangsungkan secara optimal. Karena landasan negara adalah keimanan danketakwaan kepada Allah Swt. Dengan demikian akan terwujudlah sistem Islam rahmatan lil ‘alamin. Wallahu a’lam bishawab.

Continue Reading

Previous: Menakar Kebijakan Penghapusan Tunjangan ASN
Next: Free Sex Merebak, Kondisi Remaja Makin Rusak

Related Stories

Destinasi Wisata Ramah Muslim WhatsApp Image 2025-09-15 at 16.27.42

Destinasi Wisata Ramah Muslim

15/09/2025
MBG. Solusi Stunting Malah Panen Trauma WhatsApp Image 2025-09-09 at 09.32.09

MBG. Solusi Stunting Malah Panen Trauma

15/09/2025
Tunjangan DPR ‘Wah’, Kondisi Rakyat Susah WhatsApp Image 2025-09-11 at 10.07.56

Tunjangan DPR ‘Wah’, Kondisi Rakyat Susah

15/09/2025

Recent Posts

  • Mewujudkan Wakil Rakyat yang Amanah, Hanya dengan Khilafah
  • Menjaga Kondisi Aman: Ikhtiar Aparat dan Perspektif Islam
  • Destinasi Wisata Ramah Muslim
  • MBG. Solusi Stunting Malah Panen Trauma
  • Tunjangan DPR ‘Wah’, Kondisi Rakyat Susah

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Mewujudkan Wakil Rakyat yang Amanah, Hanya dengan Khilafah WhatsApp Image 2025-09-15 at 16.55.43

Mewujudkan Wakil Rakyat yang Amanah, Hanya dengan Khilafah

15/09/2025
Menjaga Kondisi Aman: Ikhtiar Aparat dan Perspektif Islam WhatsApp Image 2025-09-15 at 16.47.01

Menjaga Kondisi Aman: Ikhtiar Aparat dan Perspektif Islam

15/09/2025
Destinasi Wisata Ramah Muslim WhatsApp Image 2025-09-15 at 16.27.42

Destinasi Wisata Ramah Muslim

15/09/2025
MBG. Solusi Stunting Malah Panen Trauma WhatsApp Image 2025-09-09 at 09.32.09

MBG. Solusi Stunting Malah Panen Trauma

15/09/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.