Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • August
  • 8
  • Gaza “Dilaparkan”: Bukti Nyata Urgensi Kekuatan, Bukan Sekadar Bantuan

Gaza “Dilaparkan”: Bukti Nyata Urgensi Kekuatan, Bukan Sekadar Bantuan

Editor Muslimah Times 08/08/2025
WhatsApp Image 2025-08-08 at 21.00.35
Spread the love

Oleh. Iranti Mantasari, M.Si

Peneliti Departemen Kajian Strategis Palestina Institut Muslimah Negarawan

Muslimahtimes.com–Memasuki 22 bulan sejak entitas zionis Yahudi melakukan genosidanya atas rakyat Gaza, tanda-tanda terangkatnya nestapa atas mereka belum juga terlihat. Yang terkini dan kembali menyita perhatian dunia, hingga mendorong berangkatnya Gaza Flotilla “Handala” adalah merebaknya kelaparan masif di Gaza dan banyaknya rakyat Gaza yang syahid karena malnutrisi akibat sulitnya akses terhadap makanan selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Menurut Integrated Food Security Phase Classification, dua dari tiga ambang batas kelaparan tengah berlangsung di Gaza, yakni merosotnya konsumsi makanan dan terjadinya malnutrisi akut (UN News, 29/07/2025). Ambang batas yang terakhir jelas adalah kematian masal yang diakibatkan oleh kelaparan, yang sayangnya, saat ini sudah tercatat banyak. Pemandangan yang sungguh menyakitkan di tengah dunia kapitalis yang sejatinya berlimpah makanan.

Hal ini menjadi keniscayaan di bawah blokade dan isolasi yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza. Makanan dan minuman untuk rakyat Gaza bukannya tidak ada. Semuanya ada, namun terhalang tembok perbatasan yang dikontrol ketat oleh entitas laknat tersebut. Truk-truk dari berbagai penjuru negeri yang mengangkut bantuan untuk rakyat Gaza, menumpuk tak bisa berkutik tersebab pintu masuk menuju Gaza dijaga oleh militer Israel. Kondisi tersebut jugalah yang akhirnya memantik aksi heroik dari sebagian warga Mesir –yang notabene adalah saudara terdekat secara geografis rakyat Gaza- untuk melemparkan botol-botol berisi biji-bijian dan makanan ke laut, dengan harapan, botol-botol ini bisa mencapai pantai Gaza.

Menguatnya Distrust Publik pada Penguasa

Di tengah kematian anak-anak, wanita dan rakyat Gaza tersebab bom, peluru keji dan kelaparan yang sengaja diciptakan oleh entitas zionis, ada penguasa-penguasa negeri Islam yang lumpuh membisu di kursi singgasana mereka. Ikatan akidah dan ukhuwah Islamiyah seakan tak pernah terdengar di telinganya. Tak hanya mendadak lumpuh walau raganya masih utuh, para penguasa ini malah mencoba bermain api dengan Israel melalui masih dibukanya peluang normalisasi hubungan diplomasi. AS sebagai backing kuat Israel masih dipercaya untuk menjadi “wasit” penentu ujung genosida ini. Mereka semua seakan amnesia atas setiap darah anak-anak Gaza yang mengalir, teriakan wanita-wanita Gaza yang kehilangan anggota keluarganya, dan peluh para lelakinya berjuang hidup dan mati demi mendapat sekarung tepung. Yang seluruhnya jelas akan menjadi pemberat hisab mereka yang berkuasa pada hari ketika kekuasaannya tak berarti apa pun di hadapan kekuasaanNya.

Tindakan-tindakan people to people yang naik ke media internasional, mulai dari berlayarnya flotilla Handala dari Sisilia ke perairan internasional dekat Gaza yang membawa 19 aktivis dari berbagai negara dan bantuan kemanusiaan, lalu dilanjutkan dengan botol-botol yang dihanyutkan oleh rakyat Mesir menuju laut Gaza adalah sederet sinyal turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin muslim yang bercokol di darat. “Mereka punya kuasa, tapi tak berkuasa” agaknya merupakan ungkapan yang sangat tepat untuk menggambarkan belenggu atas para penguasa negeri-negeri muslim terhadap genosida yang terjadi atas rakyat Gaza.

Negeri-negeri kaum muslimin yang eksis di sekitar Baitul Maqdis sesungguhnya tidak kekurangan kapabilitas, baik secara militer, dana, apalagi bantuan. Namun, nihilnya political willingness tersebab loyalitas yang kian dalam ditanamkan pada kekuatan Barat telah nyata memborgol tangan-tangan para penguasa tersebut. Kondisi ini sangat terbaca oleh publik, yang akhirnya menggerakkan nilai di dalam diri mereka, tak hanya nilai kemanusiaan, bahkan lebih kepada nilai akidah yang sungguh kuat. Hanya saja, masyarakat pun sangat menyadari, bahwa gerakan mereka yang berusaha menembus batas-batas blokade Israel serta bergerak di luar titah pemimpinnya adalah upaya yang paling minimal yang bisa mereka lakukan terhadap rakyat Gaza. Hal ini tergambar dari secarik surat yang dimasukkan oleh warga Mesir ke dalam botol yang dialirkan ke laut menuju Gaza, “Maafkan kami saudaraku, hanya ini yang dapat kami berikan”, sebagaimana didokumentasikan oleh akun @palrealitynews di Instagram pada 28/07/2025.

Momentum Meluruskan Perjuangan Pembebasan Baitul Maqdis

Rakyat Gaza sudah terlalu menderita menghadapi agresi Israel ini sendirian. Berbagai perjanjian dan resolusi yang diinisiasi oleh Barat dan kaki tangannya di dunia Islam terbukti gagal dalam membawa kebebasan bagi tanah suci Palestina. Hampir dua tahun genosida ini dan delapan dekade penjajahan yang dilangsungkan oleh Israel sejak deklarasi haramnya di tahun 1948 dahulu, seharusnya sudah cukup untuk menjadi landasan bagi siapapun yang peduli terhadap urusan kiblat pertama kaum muslimin untuk menggali dan memperjuangkan solusi pembebasan Baitul Maqdis.

Gaza bukan sekadar butuh bantuan kemanusiaan, ia butuh kekuatan yang terpadu dari seluruh kaum muslimin dengan berangkatnya pasukan-pasukan lengkap dengan persenjataan guna mengusir entitas zionis dari ‘Ardhul Muqaddasah. Pembebasan ini tentu harus dimulai dengan penyadaran umat akan masalah hakiki yang terjadi di Palestina, bahwa tanah Palestina bukan hanya dirampas, namun ia juga dijajah oleh kaum kafir. Kesadaran akan permasalahan ini lalu dilanjutkan dengan pemahaman mengenai solusi yang harus ditegakkan guna menghapus penjajahan yang terjadi. Jihad fi sabilillah adalah solusi implementatif yang ditentukan oleh syariat Islam ketika terdapat suatu wilayah atau kaum muslimin yang diserang oleh kaum kafir. Hanya saja, jihad ini tak mungkin dapat terlaksana jika kaum muslimin tidak bersatu di bawah panji Islam. Sehingga, kondisi ini jugalah yang seharusnya menjadi motor penggerak bagi kaum muslim untuk merapatkan barisan demi bersatu kembali di bawah ikatan akidah Islam semata. Wallahu a’lam bisshawwab.[]

Continue Reading

Previous: Cara Islam Mengatur Pertanahan
Next: Pendidikan Berkualitas adalah Hak Seluruh Rakyat

Related Stories

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh WhatsApp Image 2025-12-02 at 21.44.15

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh

02/12/2025
Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim WhatsApp Image 2025-12-02 at 11.11.02

Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim

02/12/2025
Cara Islam Mengatasi Bullying WhatsApp Image 2025-11-27 at 10.13.57

Cara Islam Mengatasi Bullying

27/11/2025

Recent Posts

  • Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh
  • Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan
  • Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim
  • Bencana Alam Mendera, Butuh Solusi Sistemis Bukan Pragmatis
  • Penculikan Anak Terjadi Lagi, Siapa yang Bertanggung Jawab Melindungi?

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh WhatsApp Image 2025-12-02 at 21.44.15

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh

02/12/2025
Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan WhatsApp Image 2025-12-02 at 21.13.27

Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan

02/12/2025
Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim WhatsApp Image 2025-12-02 at 11.11.02

Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim

02/12/2025
Bencana Alam Mendera, Butuh Solusi Sistemis Bukan Pragmatis WhatsApp Image 2025-12-02 at 11.02.36

Bencana Alam Mendera, Butuh Solusi Sistemis Bukan Pragmatis

02/12/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.