Oleh : Dwi Agustina Djati, S.S
(Members RevoWriter)
Mengenal Harem dan Keputren
Apa yang ada di benak kita saat membaca atau mendengar kata “Hareem”?.Gambaran tentang sebuah tempat indah yang isinya para istri dan gundik para Sultan.Sebuah narasi yang terdengar sinis.Harem secara sederhana adalah ruang yang terpisah dari rumah utama tempat berkumpulnya para wanita, anak-anak, para pembantu dan kerabat perempuan.Laki-laki tidak diperbolehkan masuk kecuali para mahrom mereka.Itupun harus dengan ijin khusus jikalau ada satu keperluan.Bahkan pada kompleks kota tua di Iran ditemukan bangunan rumah dengan dua lonceng. Untuk membedakan tamu laki atau perempuan.Harem berasal dari kata Arab “Haram” yang berarti“terlarang”.Ukuran dan lokasinya bervariasi.Mulai dari kompleks istana hingga kediaman pribadi individu.Sebagaimana bagian dari sebuah kediaman, maka di dalamnya berbaagai aktivitas keseharian juga dilkukan.Anak-anak bermain, para pelayan melayani dan para perempuan bersantai mengobrol dengan teman atau tetangga yang sedang berkunjung.
Bagaimana dengan “Keputren”.Sama saja dengan Harem. Bedanya keputren ini hanya ada di kompleks Keraton, namun fungsi dan definisinya sama. Tempat para ratu, putri-putri bangsawan dan para abdi dalem istana beraktivitas. Didalamnya dibangun taman-taman bunga nan asri. Kolam-kolam air mancur dan pemandian uap.Bangunannya terpisah dari istana utama, tapi masih dalam satu lokasi.Mereka mendapatkan fasilitas komplit, termasuk pendidikan. Guru didatangkan untuk megajar dalam berbagai bidang keilmuan. Sastra, sejarah, fiqh dan ketrampilan putri seperti menjahit, menyulam, memasak dan membuat jamu.Pendeknya para wanita ini dibekali banyak ilmu baik agama maupun dunia.Bahkan jika ada yang tertarik dengan bidang militer atau kecakapan prajurit, keraton memberi kesempatan untuk belajar di sekolah khusus prajurit putri.
Narasi Menyesatkan Harem dan Keputren
Barat memiliki gambaran tersendiri tentang tempat khusus ini.Mereka menyamakan Harem dengan kompleks Istana raja-raja Eropa.Imajinasi liar mereka bahwa Harem adalah tempat koleksi gundik, selir Sultan.Didalamnya terdapat persaingan antar Harem hanya untuk bisa bersama menemani pemimpin nomer satu Kekhilafahan.Novel dan tulisan karya Jason Goodwin juga menggambarkan Harem sebagai tempat para wanita cantik berkumpul dengan kemewahan dan kasta didalamnya.Film King Sulayman pun memperlihatkan aktivitas Harem hanya seputar penampilan mewah, kecantikan sexual, persaingan, bahkan pengendali keputusan Khalifah.Tak berbeda dengan Harem, Keputren juga demikian deskripsinya.Bahkan seolah mereka kaum perempuan terkungkung dalam tradisi.Tidak bebas. Sebuah propaganda yang sukses membuat generasi muslim percaya itulah kebenaranya. Maka tidak heran jika saat ini ada sejumlah hukum Islam yang ditiolak seperti kebolehan poligami, larangan pemimpin perempuan, peran domestic perempuan.
Kaum muslimin dipakasa untuk melihat dengan kacamata barat.Mereka mengubur fakta kebenaran sejarah Islam.mencemarkan nama baik Islam. Menstigma hukum Islam diskriminatif terhadap perempuan.Mereka memasarkan konsep masa kegelapan Eropa sebagai konsep Islam.Barat berhasil memenangkan opini tentang perempuan dalam naungan Imperium Ustmani sebagai pelampiasan nafsu laki-laki.Dalam bahasa Turki Harem di sebut “AlHaramlek”.Para orientalis menggambarkan wanita wanita tersebut sebagai penari telanjang, padahal mereka (kaum laki-laki orientalis) tak diijinkan masuk ke dalam Harem.Fakta yang berbeda diberikan oleh orientalis perempuan.Lady Elizabeth Kriven mengatakan dalam bukunya “Perjalanan melalui Alkiram ke Alqustanteenah 1789” :
“Cara Turki memperlakukan kaum perempuannya adalah contoh yang harus diikuti oleh semua bangsa.Gaya hidup perempuan di sana sudah cukup untuk membuat mereka menjadi mahkluk hidup yang paling bahagia di muka bumi.”
Apa yang mereka tuduhkan sebagai penindasan kaum perempuan dalam Islam sesungguhnya itulah gambaran Eropa secara real. Sastra Belanda mendeskripsikan perempuan sebagai wanita dengan pakaian mewah tanpa kepala.Yang menunjukan bahwa perempuan Eropa cantik namun tidak punya otak alias bodoh.Hal ini dilakukan agar generasi Islam tidak mendekat kepada ajaran Islam.Mereka tidak membuarkan kaum muslimin mengenal konsep ajaranya, terutama tentang wanita.Sejumlah salah paham tentang hak dan kewajiban perempuan masih saja jadi polemic bahkan perseteruan.Komnas Perempuan paling kencang meyerukan kesetaraan hak perempuan.RA Kartini dijadikan sebagai Ikon emansipasi.
Islam Menjaga Kehormatan Wanita
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Ayat dan hadist diatas sangat jelas membiarkan perempuan menampakan keelokan dirinya pada yang buan hak.Itu sebabnya perlu ada upaya bagaimana agar para perempuan tetap terjaga kehormatan, namun tak mengurangi hak-hak nya.Bebas dalam koridor syara’.Demikian halnya terkait rumah tinggal.Tempat beraktivitas pribadi bagi perempuan tidak dibenarkan transparan dalam pandangan laki-laki ajnabi.Harem, Keputren adalah bagian cara Islam menjaga kehormatan tersebut. Para Mahrom mesti memberikan fasilitas ini.Jadi narasi barat atas Harem salah kaprah dan tidak berdasar.Mereka tidak diijinkan masuk kompleks Istana, namun nekad melukiskan Harem dalam penggambaran nista tentang perempuan. Sejatinya apa yang mereka opinikan tentang perempuan dan Islam berangkat dari persepsi keliru. Di masa Rasulullah SAW para Shahabiyah melakukan kiprah di berbagai bidang kehidupan tanpa mengorbankan kehormatan mereka.Jikapun ada budak, tetap diperlakukan dengan baik, bahkan anjuranya justru memerdekan budak.
Memang di masa Ottoman abad 19 kemunduran Islam sangat tampak, namun hal ini tidak bisa dijadikan sebagai dalil bahwa keberadaan Harem sebagai kumpulan gundik pemuas hasrat sang Khalifah. Jikalau ada sejumlah cerita tentang perempuan ambisius, serakah dan memanfaatkan posisinya sebagai bangsawan, Bukankah itu sifat-sifat yang juga ada pada diri para laki-laki.Manusia ada yang baik, ada yang buruk.Berakhlak terpuji-tercela.Justru para khalifah sangat menjaga kehormatan dan memenuhi hak-hak perempuan.Hak pendidikan diberikan.Demikian juga dengan para sultan di Nusantara.
Pasai memiliki Malahayati sebagai Laksamana Laut tangguh, Demak memiliki Kaliyakmad sebagai creator ekspedisi militer.Cut Nyak’ Dien pimpinan Perang Sabil Aceh, Nyi Ageng Serang yang sepuh pun memimpin pasukan dalam Perang Jawa. Islam juga memiliki Asma binti abu bakar ra, sebagai telik sandi Rasulullah saat beliau hijrah bersama sang ayah. Memiliki Aisyah ra yang cerdas dengan sejumlah rawi hadistnya.Khadijah ra, pengusaha muslimah yang memberikan baktinya untuk dakwah.Fathimah ra yang teguh berada di sisi ayahanda dan suami tercinta Imam Ali ra.Sungguh Islam tidak kekurangan teladan.Belum lagi sejumlah perempuan pejuang yang tersebar di bumi Palestina, Suriah, Khasmir, Rohingya, Chehnya, Uygur, Indonesia, Tunisia, mesir dan Maroko.
Perempuan dialah madrasatul ‘ula bagi putra-putrinya.Dalam tradisi Jawa perermpuan juga merupakan pelestari wangsa.Mitra diskusi para pangeran dan raja.Bahkan aktiv dalam keprajuritan dan bidang pendidikan keputrian.Propaganda tentang perempuan Jawa yang merupakan “Konco Wingking”hanya ilusi.Hak-hak politik dan pendidikan para perempuan yang dikekang hanya mitos.Kemunduran peran peermpuan justru terjadi saat kolonialisme bercokol di bumi Nusantara.Maka gagasan feminisme kemudian di hembuskan.Apa yang sudah berabad abad lalu tidak menjadi masalah, tiba-tiba menjadi maslah krusial. Menjadi masalah yang harus dipecahkan bersama.Salahnya lagi solusi disandarkan pada nilai-nilai barat yang bebas.Feminism hanya cocok di Barat, bagian dari pemberontakan kaum perempuan Eropa yang menuntut hak keperempuanya. Gerakan ini tidak cocok untuk para wanita muslim. Jikapun dalam tataran penerapan terdapat kesalahan, bukan aturanya yang digugat, namun pemahaman pemeluknya yang harus di install ulang.
Untuk para permpuan, kalian adalah pilar peradaban. Dari Rahim kalian lahir generasi berkualitas prima yang kan melanjutkan kehidupan Islam yang kedua. Kalian adalah para pejuang yang memimpin pemikiran umat dalam upaya kebangkitan menuju perubahan hakiki.Hak dan kewajiban sudah dituliskan dalam Qur’an dan Hdist.Teladan pun bisa dibuka dalam kitab sirah.Hal yang kemudian harus dilakukan adalah mengkaji dalam halaqah dan majelis ilmu secara intensif.Talqiyan fikriyan metode yang digunakan.Sudah saatnya bergerak, lepaskan sekat keraguan tentang hukum Islam tak layak diterapkan.Gunakan pandangan imani dalam mentadaburi ayat-ayat Illahi dan Sunnah Rasulullah SAW.Kemenangan dihadapan netra, tunggu apalagi.Real work-Real Change. Wallahu ‘alam bishowab
(ditulis dalam rangka mengikuti Audisi menulis tentang Ibu : ‘Persembahan Cinta Untuk Ibu”)
=================
Sumber Foto : Nasehat Islami