Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • July
  • 7
  • Antara Iran, Israel, dan Amerika

Antara Iran, Israel, dan Amerika

Editor Muslimah Times 07/07/2025
WhatsApp Image 2025-07-07 at 21.29.55
Spread the love

Oleh. Ayu Mela Yulianti, SPt

Muslimahtimes.com–Iran,  yang hari ini  berkonflik dengan entitas Israel yang  di-backingi oleh Amerika Serikat merupakan tanah warisan dari kekhilafahan Rasyidun,  Umar bin Khattab ra. Tanah kaum muslimin. Pada abad ke 6 Masehi, Islam turun kepada Baginda Rasulullah Muhammad saw. Kemudian Rasulullah saw menyebarkan dakwahnya ke segala penjuru dunia,  termasuk ke Kisra Kaisar Persia yang saat itu menguasai tanah Iran,  yang merobek surat dakwah Rasulullah saw,  menolak dakwah Islam,  dan mengutus dua orang utusan ke Madinah untuk menangkap Rasulullah Muhammad saw,  akan tetapi tidak berhasil.

Abad ke 7 M, selepas wafatnya Baginda Rasulullah Muhammad saw,  tepatnya saat kepemimpinan Umar bin Khattab ra  sebagai Khalifah kaum muslimin,   dengan panglima perangnya Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ra,  dan komandan  perangnya di wilayah Persia yaitu Saad bin Abi Waqqash ra,  akhirnya mampu menakhlukkan Imperium Persia.   Jadilah  wilayah kekuasaan Persia,  termasuk tanah Iran didalamnya masuk ke dalam genggaman  kekuasaan kaum muslimin pada periode penaklukan Arab  awal.  Jadilah Iran sebagai tanah Kharajiyah,   pada tahun 644,  dan berefek pada kemunduran agama Zoroaster di Persia.  Kemudian  agama Islam menjadi agama dominan menggantikan agama Zoroaster,   dan dianut oleh banyak orang di tanah Iran dan di seluruh wilayah Imperium Persia yang ditaklukan kaum muslimin.

Persia termasuk tanah Iran didalamnya  pada masa kejayaan Islam (abad pertengahan) menjadi pusat peradaban dan perdagangan meliputi  Isfahan, Nishapur, dan Merv,  sebagai pusat perdagangan dan seni. Walaupun tidak menjadi ibu kota negara kekhilafahan,  namun secara umum tanah Iran di bawah kekuasaan Islam berkembang pesat sebagai  kota dunia. Masyarakat  di tanah Iran hidup dalam  kesejahteraan dan ketinggian modalnya.

Diperkirakan, luas wilayah kekuasaan kekhilafahan Islam pada masa kejayaannya di masa Kekhilafahan Utsmani dengan sifatnya sebagai kekhilafahan Islam, yakni  mencapai 19,9 juta kilometer persegi. Hingga pada tahun 1924, saat kekhilafahan  Islam runtuh,  tanah Iran menjadi Republik Islam Iran yang dipimpin oleh seorang Shah, yaitu setelah Reza Khan (Reza Shah Pahlavi), dipromosikan oleh Jenderal Inggris Edmund Ironside untuk memimpin Brigade Cossack Persia yang dipimpin Inggris. Sekitar sebulan kemudian, di bawah arahan Inggris, detasemen Brigade Cossack yang berkekuatan 3.000–4.000 orang milik Reza Khan mencapai Teheran. Majelis Nasional, yang dikenal sebagai Majlis, menyatakan Reza Shah sebagai shah yang baru.

Reza Shah Pahlavi berkuasa sejak 1925 setelah menggulingkan dinasti Qajar,  yang merupakan bagian dari kekhilafahan Utsmaniy sebagai kekhilafahan Islam.  Dinasti Qajar adalah dinasti Turki yang memerintah Persia (sekarang Iran) dari tahun 1789 hingga 1925. Sejak itu,   tanah Iran dikuasai oleh para penguasa yang diangkat atas arahan negara-negara Barat,  utamanya Inggris. Dan penguasanya menjadi agen Inggris di tanah Iran.

Akan tetapi, Amerika  sebagai negara kapitalis murni, sebagai negara adidaya dunia saat ini,  pun menginginkan tanah Iran sebab kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya. Iran memiliki potensi kekayaan alam yang sangat besar, terutama dalam sektor energi. Negara ini memiliki cadangan minyak mentah terbesar keempat dan cadangan gas alam terbesar kedua di dunia. Secara total, kekayaan alam Iran diperkirakan bernilai sekitar $27,3 triliun, menjadikannya negara terkaya kelima di dunia dalam hal sumber daya alam.  Cadangan gas alam Iran diperkirakan mencapai 1.201 triliun kaki kubik, yang merupakan sekitar 18% dari total cadangan dunia,  dan Iran memiliki cadangan minyak mentah sekitar 208,6 miliar barel, setara dengan 13,3% dari total cadangan minyak global.   Maka Amerika berusaha untuk menyingkirkan pengaruh Inggris dengan menyingkirkan agennya di tanah Iran,  secara militer.

Hanya saja  tidak mudah untuk mencapai hal tersebut, maka  dijadikanlah Israel sebagai entitas agen Amerika di Timur Tengah, berkonfrontasi  dengan Iran,  untuk menghancurkan Iran secara militer dan ekonomi. Jadilah Israel menyerang Iran  dengan rudalnya,  kemudian dibalas oleh Iran dengan menyerang balik Israel. 

Serangan balik Iran ke Israel yang menghancurkan infrastruktur Israel menjadikan Amerika sebagai sekutu Israel memiliki alasan untuk menyerang Iran.  Kemudian  Amerika menyerang balik Iran dari pangkalan militernya di Qatar.  Hasilnya kemudian Iran menyerang balik Qatar dengan rudalnya yang membuat pemerintah Qatar mengutuk Iran.  Alhasil Amerika berhasil meluluhlantakan  kawasan Timur Tengah.  Dan menjerat negeri-negeri Islam di Timur Tengah masuk lebih dalam kedalam jebakan  kapitalis Amerika yang berambisi untuk menguasai sumber daya alam Timur Tengah dengan membuat proyek pembangunan pipa bawah tanah untuk mengalirkan sumber daya alamnya ke pangkalan militer yang dikuasainya,  dan membersihkan penduduk negeri- negeri islam yang hidup diatasnya untuk membuat jalur darat ransportasi energi yang dikeruknya di kawasan Timur Tengah.  Alhasil Amerika berhasil menguasai kawasan  Timur Tengah,  ibarat pepatah satu kali tepuk dua tiga lalat mati bersamaan,  atau sekali dayung dua tiga pulau terlampau.

Karenanya,  Republik Islam  Iran wajib  kembali kepada identitasnya sebagai tanah Islam dan pejuang Islam, sehingga perjuangannya  untuk mempertahankan kedaulatan  dan kemuliaan negaranya  akan bernilai pahala  disisi Allah swt,  sebagai jihad fi sabilillah,  dan berpeluang untuk mengukir kembali kejayaan masa silam sebagai bagian dari Kekhilafahan  Islam,  yang kokoh dan disegani di seluruh dunia. Juga wajib memutuskan hubungan apapun dengan negara-negara kapitalis yang digawangi oleh Amerika. Dan  menerapkan syariat Islam kaffah dalam bingkai khilafah dalam sistem pemerintahannya. Sehingga Iran dapat mengenal dengan baik siapa kawan dan siapa lawan,  sehingga mampu memperlakukanya dengan tepat,  dan tidak terjebak dalam tipu daya musuhnya yang berusaha untuk menguras habis kekayaan negerinya dan membuatnya miskin dan tidak berdaya.

Sebab Iran dengan segala potensi keunggulan yang dimilikinya hanya akan bersinar dengan Islam yang diterapkan secara kaffah dalam pemerintahannya,  sehingga dengannya ia akan menjadi negara mandiri yang tidak tunduk pada kekuasaan orang -orang kafir yang senantiasa melakukan tipu daya sebab kerakusannya terhadap sumber daya alam dunia.

Sungguh konflik Iran-Israel hari ini,  adalah konflik yang ditunggangi  oleh kepentingan para kapitalis dunia  yang menginginkan tanah Iran yang kaya,  dengan berusaha menanamkan agen barunya di tanah Iran,  dengan cara menghancurkan Iran secara militer dan ekonomi,  dan menjebak Iran  dalam lilitan utang  yang kelak akan ditawarkan oleh negara-negara kapitalis dunia atas nama investasi untuk membangun kembali ekonomi negeri yang hancur,  yang akan menjadikan Iran  terikat dalam perjanjian  yang akan menjajahnya. 

Karenanya menjadi kebutuhan yang sangat mendesak untuk Iran kembali  menerapkan Islam kaffah  dalam bingkai kekhilafahan,  dalam seluruh aspek kehidupan.  Dan menjadi kebutuhan mendesak agar kaum muslimin kembali pada identitas dirinya sebagai muslim,  satu tubuh  yang saling membantu saudaranya,  dan tidak saling menghianati.  Dan menjadi kebutuhan mendesak agar kaum muslimin diseluruh penjuru dunia melepaskan ikatannya dengan negara-negara kapitalis dunia yang senantiasa melakukan tipu daya,  dan kembali bersatu menegakan Islam dalam seluruh aspek kehidupan dalam bingkai kekhilafahan Islam,  agar mampu menghadapi dan mengusir penjajah  kapitalis di negeri-negeri kaum muslimin.

Sebab hanya dengan kekuatan kekhilafahan  Islam saja,   ia akan mampu  menghadapi tipu daya yang dilakukan oleh negara-negara kapitalis dunia yang sangat rakus,  yang hari ini sedang berupaya untuk menghancurkan negeri-negeri Islam milik kaum muslimin  termasuk Republik Islam Iran yang kaya sumber daya alamnya.

Wallahualam.

Continue Reading

Previous: Hijrah, Momen Istimewa Menuju Perubahan Hakiki
Next: Cara Islam Mengatur Pertanahan

Related Stories

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh WhatsApp Image 2025-12-02 at 21.44.15

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh

02/12/2025
Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim WhatsApp Image 2025-12-02 at 11.11.02

Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim

02/12/2025
Cara Islam Mengatasi Bullying WhatsApp Image 2025-11-27 at 10.13.57

Cara Islam Mengatasi Bullying

27/11/2025

Recent Posts

  • Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh
  • Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan
  • Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim
  • Bencana Alam Mendera, Butuh Solusi Sistemis Bukan Pragmatis
  • Penculikan Anak Terjadi Lagi, Siapa yang Bertanggung Jawab Melindungi?

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh WhatsApp Image 2025-12-02 at 21.44.15

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh

02/12/2025
Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan WhatsApp Image 2025-12-02 at 21.13.27

Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan

02/12/2025
Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim WhatsApp Image 2025-12-02 at 11.11.02

Kapitalisasi Digital dan Krisis Identitas Muslim

02/12/2025
Bencana Alam Mendera, Butuh Solusi Sistemis Bukan Pragmatis WhatsApp Image 2025-12-02 at 11.02.36

Bencana Alam Mendera, Butuh Solusi Sistemis Bukan Pragmatis

02/12/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.