Oleh : Mona
(Member Forum Muslimah Peduli Umat, Serdang Bedagai)
Â
#MsulimahTimes — Dunia, mengapa kau begitu mempesona?Dengan rayuanmu kau tipu mata anak manusia. Hingga mereka merebutkanmu. Rela melakukan apapun untukmu. Bahkan demi dirimu, banyak manusia menggadaikan keimanannya.
Miris melihat kelakuan manusia zaman now. Demi dunia yang tak bernilai, dia menjebol batas aturan agama. Seperti koruptor pemakan uang rakyat. Pacaran berujung zina. Dan masih banyak perilaku maksiat demi nikmat dunia yang sesaat. Padahal Allah telah mengabarkan pada kita tentang makna dunia yang sesungguhnya.
“Sebenarnya kehidupan dunia ini tidak lain hanya kesenangan yang memperdaya.†(QS. Al-Hadid; 20)
Berdasarkan ayat di atas dapat kita ketahui bahwa Allah telah mengabarkan bahwa dunia hanya kesenangan yang memperdaya. Kesenangan yang fana. Dan sering kali manusia akan menyesal karena tak menggunakan waktunya di dunia untuk ibadah dengan baik pada Allah. Justru sebaliknya, banyak manusia yang mengabiskan waktunya untuk berbuat dosa, durhaka, dan maksiat terus menerus. Mungkin dia lupa bahwa dunia akan berakhir. Jikapun tidak maka dialah yang akan berakhir.
Al-Mustaurid bin Syaddad ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seorang yang memasukkan jarinya ke dalam lautan luas maka perhatikanlah yang tersisa.†(HR.Muslim)
Dunia ibarat setetes air di lautan. Yang sungguh tak bernilai harganya. Sahl Bin Sa’ad As Sa’idy ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Andai kata dunia ini bernilai di sisi Allah sebesar sayap nyamuk, niscaya tidak akan diberikannya kepada orang kafir meski hanya seteguk air” (HR. Tirmidzi)
Bahkan dalam hadis tersebut, sangat gamblang tersurat makna betapa dunia tak berharga, Semua nikmat di dalamnya bersifat sementara, Sedang Allah mengabarkan pada kita tentang nikmat surga yang luar biasa.
Hadis Qudsi: â€Kupersiapkan buat hamba-hamba-Ku yang shalih kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak terbayang di benak siapapun…â€Â(HR. Bukhari Muslim.
Jika dunia begitu tak bernilai, jangan gadaikan keimanan untuk nikmat yang sesaat. Setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan akhirat adalah tempat terindah untuk dituju. Maka jangan terpedaya oleh nikmat semu yang menipu. Belajarlah dan kajilah Islam secara kaffah agar ilmu menjaga kita. Menjadikan kita mampu bersikap bijaksana dalam dunia. Sebab dunia sejatinya sebagai ujian bagi kita. Hidup inipun ujian pula. Bagaimana kita bersikap dan bertindak dalam hidup di dunia, mementukan nasib kita di akhirat kelak. Bila ingin selamat, maka harus mengikuti perintah Allah dan RasulNya. Mengkaji Islam secara kaffah dapat membekali diri kita agar bisa menjalani hidup dengan bijakana. Menyikapi dunia sewajarnya dan mengoptimalkan ibadah sebaik mungkin.
Wallahua’lambishawab.