Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2021
  • March
  • 27
  • Menjaring Cinta Ilahi

Menjaring Cinta Ilahi

admin.news 27/03/2021
muslimahtimes
Spread the love

(Oleh: Rani Binti Sulaeman)

 

#MuslimahTimes — Cinta adalah satu kata yang tak pernah lekang dimakan waktu.  Tak pernah terpupus sampai kapanpun.  Cinta telah ada semenjak dunia belum dicipta.  Lihatlah, betapa  Allah telah mengabarkan dalam Al-Qur’an surat Al a’raf ayat ke 72 :”  “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”

 

Dari kesaksian tersebut, sejatinya kita pernah berikrar bahwa kita tidak akan pernah menduakan Allah.  Itulah cinta, cinta sejati antara hamba dengan penciptanya.

 

Cinta tak akan pernah usai, bahkan ketika dunia telah sirna dalam kefanaanya.  Ada surga yang akan Allah berikan kepada manusia yang setia pada titah cinta-Nya.  Ada kebahagiaan yang Allah berikan kepada mereka yang tak pernah menduakan-Nya. Cinta yang indah hanya berbalas keindahan.  Lalu seperti apa indah cinta yang sebenarnya?

 

Beribu atau mungkin berjuta manusia telah berusaha untuk merangkai makna, menerjemahkan kata cinta.  Ada yang bilang, cinta adalah hati yang tersentuh.  Sebagian menyamakan cinta dengan energi, ada juga yang menggambarkan cinta dengan meminjam pesona lukisan alam yang Allah ciptakan.  Semua hanya ingin menggambarkan bahwa cinta, meski kadang memeras air mata, nyata selalu penuh pesona.

 

Indahnya kisah hidup kita, itulah indahnya cinta yang Allah beri.  Betapa tidak.  Sungguh semua kisah kehidupan selalu bermuara pada cinta, senantiasa tentang cinta. 

 

Ada banyak kisah cinta yang teramat sangat indah antara seorang hamba dengan Allah Sang Maha Pencinta.  Salah satunya adalah puisi yang ditulis oleh Yunus Emre,  seorang ulama pada masa kekhihafahan Usmaniyah.

Datanglah, lihat apa yang telah dilakukan cinta padaku

Aku memberikan diriku untuk berperang

Datanglah, lihat apa yang telah dilakukan cinta padaku

Seperti arung jeram yang mengalir cepat dalam ribuan tahun

Hati yang gelisah ini luluh lantak  terhempas karang

Datanglah, lihat apa yang telah dilakukan cinta padaku

Peganglah tanganku dan angkatlah diriku

Atau bawalah aku ke pelukMu

Buatlah aku tersenyum karena tangisku telah menganak sungai

Datanglah, lihat apa yang telah dilakukan cinta padaku

Dunia tak lagi semerbak

Pedih telah menjadi misteri

Datanglah, lihat apa yang telah dilakukan cinta padaku

 

Kisah cinta selalu mengaru biru.  Membawa manusia pada puncak bahagia.  Apatah lagi cinta kepada Allah Sang Maha Pencinta.  Al Juzaz berkata : “Cinta manusia kepada Allah dan Rasul-Nya adalah mena’ati keduanya dan rida terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rosulullaah saw, sedangkan cinta Allah kepada makhluk-Nya adalah ampunan, rahmat dan nikmat-Nya serta pujian baik pada mereka”. 

 

Adakah yang lebih bernilai dari cinta Allah kepada hamba-Nya?  Tentu tidak.  Lalu bagaimanakah caranya agar kita bisa menjaring cinta-Nya?

 

Pertama, ikutilah Rosul-Nya.  Dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 31, Allah berfirman :”Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

 

Mengikuti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah mengikuti jalan dakwahnya, meniru akhlaknya dan mena’ati apa yang diperintahkan serta menjauhi apa yang dilarangnya. 

 

Lihatlah bagaimana Rasulullah berdakwah, maka seperti itulah jalan dakwah yang harus dilaksanakan.  Bagaimana Ia membina para sahabat dengan penuh cinta, bersikap tegas mencela kekafiran, menyeru manusia untuk berislam secara kaffah. Hingga bagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memimpin sebagai kepala negara di Madinah dan mengatur umat hidup dalam syari’at. 

 

Ah, menuliskan bagaimana hidup dan kehidupan kekasih Allah  tidak akan pernah cukup hanya dalam selembar kertas.  Mengenalnya untuk mengikuti dan mencintainya adalah perjalanan sepanjang hayat.  Mengucap namanya memercikan api rindu, mengenang kisahnya menggenangkan air mata haru di pelupuk juga kalbu. 

 

Kedua, Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil.  Dalam Al-Qur’an surat Al maidah ayat 42 Allah berfirman : “Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.”

 

Adil adalah melakukan suatu perbuatan dengan tidak menzalimi orang lain dan diri sendiri. Adil juga berarti melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan dan menerima hak sebagai imbalan.  Keadilan ini harus diterapkan dalam semua segi kehidupan.  

 

Ketiga, Allah mencintai orang yang sabar.  Ini Allah sampaikan dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 46 : ”Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”

 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah.” 

 

Sabar yang sempurna akan terwujud ketika seseorang tunduk sepenuhnya tanpa syarat kepada Allah. 

 

Keempat, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Ali Imron ayat 159 ”Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” 

 

Tawakal adalah memulai melakukan sesuatu, dan menyerahkan hasilnya pada Allah.  Orang yang bertawakal akan mendapatkan cinta dari-Nya.  Dengan cinta-Nya akan terurai semua kesedihan, akan terpecahkan semua permasalahan.

 

Kelima. Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri.  Hal ini Allah sampaikan dalam al-Qur’an surat Al Baqoroh ayat 222 : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”

 

Ada banyak cara untuk menjaring cinta-Nya.  Semuanya itu telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.  Berbahagialah mereka yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, karena merekalah yang bisa menikmati manisnya iman.  Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, dari Anas ra., sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda “Ada tiga perkara, siapa saja yang memilikinya ia telah menemukan manisnya iman.  Yaitu orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainya, orang yang mencintai seseorang hanya karena Allah, dan orang yang tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke neraka” (Mutafaq alaih)

Continue Reading

Previous: Desa Perempuan Umoja, Mendamba Perlindungan
Next: Muslimah Sehat, Pendidik Generasi Hebat

Related Stories

Standar Hidup Islam, Cegah Iri Sosial WhatsApp Image 2025-09-22 at 16.35.11

Standar Hidup Islam, Cegah Iri Sosial

22/09/2025
Perempuan Saling Dukung Mengembangkan Diri WhatsApp Image 2025-08-27 at 19.54.40

Perempuan Saling Dukung Mengembangkan Diri

30/08/2025
Kemerdekaan yang Tergadai WhatsApp Image 2025-08-19 at 21.15.14

Kemerdekaan yang Tergadai

19/08/2025

Recent Posts

  • Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi
  • Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak
  • Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Potrer Gelap Generasi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.36.43

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa

29/09/2025
Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.21.17

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi

29/09/2025
Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.01.28

Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak

29/09/2025
Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional WhatsApp Image 2025-09-27 at 06.46.00

Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional

26/09/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.