Arinta Kumala Verdiana,S.Pd.
Sungguh sangat mengherankan, ada sekelompok pejuang perempuan (baca : kaum feminis) yang sangat getol untuk memperjuangkan kesetaraan perempuan dengan laki-laki. Bahkan lebih dari itu, mereka menginginkan perempuan mendapatkan kebebasan dalam segala hal termasuk berpakaian. Mereka tak ingin cara berpakaian mereka dibatasi dengan doktrin agama tertentu khususnya Islam yang notabene mewajibkan wanita menutup aurat dengan Jilbab dan kerudung. Menurut mereka bukan mereka yang harus menutup aurat mereka. Tetapi kaum lelakilah yang harus menjaga nafsu. Kekerasan seksual terhadap kaum perempuan dalam pandangan mereka bukan karena kesalahan cara wanita berpakaian. Tetapi lebih kepada kesalahan para laki-laki yang tidak bisa menjaga syahwatnya.
Bertolak belakang dengan pandangan kaum feminis, Islam adalah agama yang sangat memuliakan perempuan. Islam menyematkan kedudukan yang sangat istimewa bagi perempuan. Stigma negatif yang dihantamkan pejuang gender terhadap Islam sungguh tak akan kita dapati jika kita benar-benar memahami Islam. Karena sejak awal dibawa oleh baginda tercinta Muhammad Rasulullah Saw., Islam telah menempatkan wanita pada posisi yang mulia. Maka sebagai makhluk Allah yang terlahir sebagai wanita, justru kita harus mendekap gemerlap cahaya kebanggaan itu. Beberapa posisi-posisi istimewa yang tersemat teruntuk wanita antara lain :
Al umm wa rabb al bayt (ibu dan pengatur rumah tangga)
Keistimewaan luar biasa yang selanjutnya adalah bahwa surga berada di telapak kaki Ibu. Dari Mu’awiayah bin Jahimah as Salami bahwasannya Jahimah pernah datang menemui Nabi Saw. lalu berkata : “Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu”. Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Ia menjawab “Ya, masih” Beliau bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya” (HR. An Nasa’i).
Posisi-posisi istimewa ini sudah sangat cukup bagi kita untuk memahami bahwa Islam sangat memuliakan wanita. Sebuah kebahagiaan tersendiri kita terlahir sebagai wanita. Samudra syukur harus senantiasa kita bentangkan atas karunia ini.
Sistem Islam Mengembalikan Kemuliaan Wanita
Agar bisa mengembalikan kemuliaan wanita, maka kita harus hidup dalam sistem yang memuliakan wanita. Dan sistem yang memuliakan wanita tentu saja hanyalah sistem kehidupan yang menerapkan aturan Islam secara kaaffah (menyeluruh). sistem ini sudah pernah ada dan telah tercabut dari kaum muslimin sejak 3 Maret 1924. Namun, kabar bahwa sistem ini akan kembali lagi telah terlisan dari lisan Rasulullah Saw. yang mulia. Insyaallah, sistem inilah kelak yang akan mengembalikan kemuliaan wanita. yakni sistem yang menerapkan Islam secara kaffah, Khilafah Islamiah.