Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • July
  • 26
  • Trafficking Anak: Negara Abai, Syariat Islam Solusinya

Trafficking Anak: Negara Abai, Syariat Islam Solusinya

Editor Muslimah Times 26/07/2025
WhatsApp Image 2025-07-26 at 21.19.49
Spread the love

Oleh. Nur Saleha, S.Pd

Muslimahtimes.com–Kabar terbongkarnya sindikat penjualan bayi lintas negara kembali mengoyak nurani publik. Bayi-bayi tak berdosa diperlakukan seperti barang dagangan—dipindahtangankan dengan nilai yang memprihatinkan hanya demi materi. Lebih menyakitkan, kasus ini tidak hanya melibatkan warga biasa, tetapi juga oknum dari kalangan aparatur negara. Fakta ini menunjukkan betapa rentannya perlindungan anak di negeri ini, bahkan cenderung nyaris tak terlihat. (BeritaSatu.com, 19-07-2025)

Menurut laporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), jaringan perdagangan bayi ini telah lama beroperasi dan terkait dengan jaringan internasional. Praktik ini merupakan bentuk paling keji dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Ironisnya, lemahnya sistem perlindungan anak, pengawasan yang longgar, serta penegakan hukum yang tidak optimal membuat kasus seperti ini terus berulang. Terlebih, ketika aparat negara justru terlibat langsung dalam kejahatan tersebut.
(Sumber: MediaIndonesia.com, 19-07-2025)

Perdagangan bayi bukan sekadar masalah personal, melainkan cerminan dari sistem kehidupan sekuler kapitalistik yang tidak menjadikan nilai kemanusiaan sebagai pijakan utama. Kemiskinan yang mencekik, hilangnya peran agama dalam mengatur kehidupan, serta minimnya jaminan perlindungan sosial telah menjadikan perempuan dan anak sebagai kelompok paling rentan. Dalam sistem ini, martabat manusia kerap tergadaikan demi kepentingan ekonomi. Orang tua yang hidup dalam keterdesakan bisa tergoda menjual bayinya, dan negara pun tak jarang hanya jadi penonton—atau bahkan bagian dari masalah.

Lebih dalam lagi, ketahanan keluarga pun semakin rapuh akibat kurangnya dukungan negara terhadap perempuan sebagai ibu. Minimnya bantuan ekonomi, pendidikan, dan layanan sosial telah membuat peran keibuan tergeser. Dalam pandangan kapitalistik, nilai perempuan diukur dari seberapa besar kontribusinya secara ekonomi, bukan sebagai penjaga generasi. Tekanan hidup yang berat tanpa dukungan memadai membuat sebagian perempuan mengambil jalan ekstrem, termasuk menjual darah dagingnya sendiri. Ini adalah hasil dari sistem yang tidak manusiawi—yang melihat rakyat sebagai angka statistik, bukan sebagai insan yang bernilai.

Sistem demokrasi liberal telah gagal memberikan rasa aman dan keadilan sosial. Negara tidak hanya tidak hadir secara nyata, tapi juga kehilangan arah moral karena membiarkan kejahatan ini terus terjadi. Jelas, masalah ini bukan sekadar tindakan kriminal individu, tapi bukti nyata dari kerusakan sistemik.

Solusi Islam

Dalam Islam, anak adalah amanah suci yang harus dijaga. Bahkan sejak masih dalam kandungan, Islam telah menjamin hak-hak anak. Perlindungan anak bukan semata tanggung jawab keluarga, tapi juga merupakan kewajiban negara sebagai pelindung umat.

Dalam sistem Khilafah Islamiyah, perlindungan terhadap anak dilaksanakan secara menyeluruh dan terstruktur:

  1. Jaminan Kebutuhan Hidup
    Negara berkewajiban memenuhi kebutuhan dasar setiap warga—makanan, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan—termasuk perempuan dan anak. Tidak ada alasan menjual anak karena desakan ekonomi.
  2. Sanksi Tegas dan Preventif
    Islam menetapkan hukuman berat bagi pelaku TPPO dan mereka yang menyakiti anak. Hukum ditegakkan untuk memberi efek jera sekaligus menjaga hak-hak manusia.
  3. Pendidikan Berbasis Akidah
    Sistem pendidikan Islam menumbuhkan ketakwaan sejak dini. Masyarakat dibina untuk memegang amanah, menjunjung tinggi kasih sayang, dan menjauhi perbuatan yang melanggar syariat.
  4. Kepemimpinan Bermoral dan Bertanggung Jawab
    Dalam Khilafah, pemimpin tidak hanya menjalankan tugas administratif, tapi juga bertanggung jawab menjaga nilai-nilai moral masyarakat. Khalifah akan segera bertindak tegas terhadap pelanggaran terhadap anak.

Dengan mekanisme inilah, Islam tidak hanya melindungi anak agar hidup, tetapi memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih, aman, dan terhormat. Anak dalam pandangan Islam adalah investasi peradaban, bukan objek komersial.

Khatimah

Maraknya kasus perdagangan bayi adalah cermin kegagalan negara dalam menjalankan fungsi perlindungan terhadap rakyat, terutama kelompok rentan. Selama sistem sekuler kapitalis dijadikan dasar kehidupan, maka selama itu pula ancaman terhadap anak-anak tak akan pernah benar-benar hilang. Bukan hanya perubahan prosedur administratif yang dibutuhkan, melainkan transformasi menyeluruh terhadap sistem yang rusak dari akar.

Sudah waktunya umat Islam menyadari, bahwa perlindungan hakiki bagi anak hanya dapat terwujud dalam sistem yang dibangun berdasarkan wahyu Ilahi—yakni sistem Khilafah Islamiyah. Sistem yang menjamin pemenuhan kebutuhan, perlindungan, serta kemuliaan manusia dari awal kehidupan hingga akhir hayatnya.

Continue Reading

Previous: AS dan Kisruh Sanksi terhadap Pelapor PBB untuk Palestina; Sebuah Paradoks Keadilan Global
Next: Mental Laki-laki Lemah, Perempuan Salah Arah

Related Stories

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.21.17

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi

29/09/2025
Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.01.28

Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak

29/09/2025
Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional WhatsApp Image 2025-09-27 at 06.46.00

Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional

26/09/2025

Recent Posts

  • Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi
  • Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak
  • Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional
  • Kohabitasi Berujung Mutilasi, Potrer Gelap Generasi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.36.43

Islam Punya Resep Jitu Lawan Sepi dan Hampa

29/09/2025
Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.21.17

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Dampak Tragis Liberalisasi

29/09/2025
Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak WhatsApp Image 2025-09-29 at 20.01.28

Filisida Maternal Marak, Cermin Sistem Sakit dan Rusak

29/09/2025
Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional WhatsApp Image 2025-09-27 at 06.46.00

Kalsel Catat PHK Tertinggi ke-2 Nasional

26/09/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.