Oleh Sunarti PrixtiRhq
Negeri berbalut tasbih
Negeri berselimut dzikir
Langit saja malu pada gema azan
Awan juga takut pada lafadz tauhid
Gemah ripah loh jinawi
Bumi pertiwi subur manjakan ingsan mengabdi
Pada jiwa berserah diri
Iman pada Illahi Rabbi
Muslim penduduk terbesarnya
Menghuni ribuan pulau nusantara
Sayang,
Naas nasib mualaf
Jadi cibiran saudara khilaf
Bukan satu atau dua
Banyak,
Tiada suka bergabung dalam barisan muslim
Padahal jadi saudara mukmin
Dan benci, seharusnya tidak
Kabar dibawa caci
Berita dibawa duka
Mualaf, seolah hina
Mualaf, dikirim maki
Berbalik arah pada murtad
Sanjungan datang berkutat
Toleransi jadi landasan kuat
Hak azazi jadi alasan tekad
Kabar dibawa suka
Berita dibawa ceria
Murtad, jadi mulia
Murtad, jadi bangga
Naudzubillahi min ndzalik, tsuma naudzubillah
Ironi negeri muslim terbesar
Toleransi ke arah siapa
Hak azazi buat siapa
Andai berbalik Sang Mualaf
Bukankah itu haknya
Bukankah itu karunia dariNya
Sebagai muslim harusnya bangga
Keharusan,
Malu ada saudara murtad
Bentuk Allah hinakan padanya
Halal darahnya jadi jaminan kelakuan buruknya
Neraka siap menantinya
Terbuka hati tiada yang tahu
Hidayah menyapa tiada yang tahu
Jiwa dihampiri berkah
Jiwa dihampiri rahmah
Kuat dalam ketaatan
Kuat dalam keimanan kebenaran
Untukmu, wahai saudaraku
Seiman, setauhid jangan pecah
Dukung saudara yang hijrah
Wahai saudaraku mualaf
Tetaplah dalam insyaf
Itiqomah dalam shaff taat
Allah memberkahi langkahmu jauhi maksiat
Aamiin Allahuma Aamiin
Ngawi, 24 Juni 2019