Iman adalah harta yang paling berharga dari seorang muslim. Dengan keimanan yang berdegup di dalam dada, seseorang akan menemukan hakikat hidupnya di dunia. Kalau pakai istilah kids zaman now kita tidak akan galau lagi menjalani hidup.
Kenapa tidak galau ?. Karena arah tujuan hidup kita sudah jelas. Karena kita sudah memegang ‘peta’ hidup kita.
Untuk bisa mendapatkan gambaran arah hidup yang jelas maka kita harus mendekap iman kuat-kuat. Atau dengan kata lain, kita harus memiliki keimanan yang kokoh. Sekokoh gunung yang tertancap erat di bumi. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa memiliki keimanan yang kokoh?. Ayo kita duduk santai sambil ngopi (ngobrol perkara iman).
Agar bisa memiliki keimanan yang kuat, kita harus menemukan jalan menuju iman terlebi dulu, atau bahasa kerennya thoriqul iman. Jalan keimanan ini kita temukan dengan menguraikan simpul besar (uqdatul kubro) kehidupan kita. Yakni kita memahami bagaimana sih sejatinya kehidupan dunia ini.
Kalau kita mau berpikir jernih, kita akan bisa memahami bahwa segala sesuatu di jagad raya ini pasti ada yang menciptakan. Baik itu alam semesta, manusia maupun kehidupan. Tidak mungkin semua itu ada dengan sendirinya. Pertanyaannya, siapa yang menciptakan alam semesta dan seisinya tersebut? Yapz, Dialah Sang Pencipta (al Kholiq). Dia telah menciptakan kita manusia, alam semesta dan kehidupan ini. Dialah Allah SWT.
Nah, karena Dialah yang telah menciptakan alam semesta, manusia, dan kehidupan, maka Dialah yang Maha Tahu atas apa yang diciptakan, kan?! Maka sangat logis bagi kita untuk bisa memahami bahwa yang berhak untuk mengatur kehidupan kita adalah Allah SWT saja. Tidak ada yang lain. Kenapa? Ya karena kita adalah ciptaan ( makhluk ) Allah SWT. Sedangkan Allah SWT. adalah Pencipta (al Kholiq) kita. Sudah menjadi hak Allah SWT secara mutlak untuk mengatur apa yang diciptakan-Nya. Artinya, posisi Allah SWT. itu tidak sekedar Pencipta bagi kita. Tetapi sekaligus Pengatur (al Mudabbir) bagi hidup kita. Inilah hal penting yang harus kita pahami.
Kita mengimani Allah SWT. adalah Pencipta dan juga Pengatur hidup kita. Dan satu hal lagi yang harus kita ketahui. Bahwa kehidupan kita ini tidak berhenti sampai di dunia saja. Akan ada kehidupan setelah kehidupan dunia yaitu kehidupan di akhirat. Di mana nanti Allah SWT. akan meminta pertanggungjawaban atas semua yang kita lakukan di dunia. Apakah kita ketika menjalani kehidupan di dunia ini menggunakan aturan (syariat) Allah SWT. ataukah tidak. Inilah konsekuensi sebagai hamba, yakni harus terikat dengan seluruh aturan Allah SWT.
Jika kita telah memahami dan meyakini 100% posisi kita sebagai hamba Allah SWT. dan Allah SWT. adalah Pencipta dan Pengatur hidup kita, maka insya Allah kita akan mendapatkan keimanan yang kokoh. Keimanan yang seperti ini harus senantiasa kita dekap erat. Jangan biarkan keimana kita terlepas dari jiwa. Di manapun dan kapanpun kita harus mendekap iman kita. Agar ketika saatnya tiba, Allah SWT. memintai pertanggungjawaban atas apa yang kita perbuat di dunia, iman yang bersemayam di jiwa dapat menyelamatkan kita.Wallahua’lam***