Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2023
  • June
  • 12
  • Menghapus Potret Buram Sistem Pendidikan Sekuler Kapitalistik

Menghapus Potret Buram Sistem Pendidikan Sekuler Kapitalistik

admin.news 12/06/2023
IMG-20230612-WA0000
Spread the love

Oleh. Ayu Mela Yulianti, SPt
(Pemerhati Generasi dan Kebijakan Publik)

Muslimahtimes.com– Sekolah mengajarkan nilai-nilai akhlak. Sementara kehidupan nyata lebih menghargai nilai-nilai materi dan tidak begitu mempedulikan nilai akhlak. Nilai akhlak dipakai saat ada manfaatnya saja. Jika tidak ada nilai manfaatnya, nilai akhlak dikesampingkan.

Alhasil, kehidupan nyata tidak mampu memadukan antara nilai akhlak dengan nilai materi secara sempurna. Hasilnya adalah kekacauan dalam kehidupan. Manusia pada akhirnya hanya mengejar nilai materi yang menghasilkan materi semata dalam kehidupannya. Sebab tingginya penghargaan yang diperoleh setiap orang yang bisa mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya. Walaupun tidak berakhlak.

Akhirnya kehidupan nyata dihargai sebatas penampilan materi semata. Semakin memiliki banyak materi (harta) ia semakin mulia nilainya di tengah masyarakatnya, tanpa memperhitungkan bagaimana cara memperoleh hartanya, apakah diperoleh dengan cara halal atau haram, apakah diperoleh dengan cara menghiasi diri dengan akhlak yang baik atau tidak. Semua itu tidak masuk dalam hitungan dan penilaian masyarakat hari ini.

Inilah potret pendidikan sekuler kapitalistik yang diterapkan hari ini. Menghasilkan individu yang materialistik dan miskin akhlak. Alhasil, pendidikan sekuler banyak menghasilkan para pejabat publik yang korup, memiliki banyak ilmu namun tidak memiliki attitude yang mencerminkan akhlak yang baik.

Pendidikan sekuler kapitalistik menghasilkan banyak lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang cacat mental. Pandai secara ilmu, namun terjebak masuk dalam pergaulan bebas, LGBT, dan jeratan bisnis narkoba yang amoral dan miskin akhlak.

Pendidikan sekuler kapitalistik menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai tinggi dan kelulusan. Alhasil, menjadi hilang nilai akhlak tentang kejujuran. Perjokian ada di semua level pendidikan. Ada ketidaksinkronan antara apa yang diajarkan dan dipelajari di sekolah dengan apa yang harus dilakukan dalam kehidupan yang menuntut segalanya untuk sekadar menyambung hidup dan eksistensi diri.

Alhasil, banyak pelajar yang meninggalkan nilai akhlak untuk sekadar menyambung hidup dan eksistensi diri. Banyak pelajar sekolah yang terjebak masuk dalam pusaran bisnis prostitusi. Padahal sekolah tidak pernah mengajarkan prostitusi pada anak didiknya.

Hal demikian menjadi bukti, bahwa pengajaran nilai akhlak di sekolah bahkan di perguruan tinggi, tidak akan menghasilkan individu-individu berakhlak baik. Jika tidak ada yang dapat menjaga penerapan akhlak yang baik dalam kehidupan nyata.

Sebab untuk mengaplikasikan nilai-nilai akhlak yang baik dalam kehidupan nyata, nyatanya tidak bisa dilakukan hanya dengan seruan-seruan saja, yakni dengan nasihat-nasihat saja, namun harus ada sebuah sistem dan mekanisme yang bersifat pasti yang dapat menjadikan akhlak yang baik tegak dalam kehidupan nyata dan menghiasi setiap diri manusia.

Sistem tersebut tentulah bukan sistem yang disandarkan pada nilai-nilai manfaat semata, semisal sistem sekuler kapitalisme. Sebab saat manusia merasa tidak ada nilai manfaatnya, maka ia tidak akan berusaha untuk menegakannya.

Sistem tersebut haruslah lahir dari sistem yang memiliki nilai pasti, yaitu sistem Islam kaffah yang menerapkan syariat kaffah. Sebab hanya sistem Islam kaffah saja yang mampu menegakkan nilai-nilai akhlak yang baik, yang masuk akal, sesuai dengan fitrah manusia dan menentramkan jiwa.

Hal demikian telah dibuktikan saat di masa kekhilafahan, dari mulai para Khulafaur Rasyidin hingga kekhilafahan Utsmaniyah, dimana negara memiliki peran dan andil besar dalam menjaga akhlak dalam kehidupan masyarakatnya. Ada sistem hukum yang ditegakan sehingga apa yang dipelajari di sekolah-sekolah terimplementasi dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Saat di sekolah diajarkan tentang akhlak yang mulia, dan kehidupan nyata sangat menghargai individu-individu yang memiliki akhlak mulia. Secara otomatis akan mendorong semua orang untuk melakukan dan menghiasi dirinya dengan akhlaq mulia. Malu memperlihatkan akhlak yang buruk dalam kehidupan nyata. Sebab semua pihak memahami jika akhlaq adalah buah dari ilmu yang diterapkan. Buah dari pengetahuan yang dimiliki. Maka tidak mungkin seorang yang berilmu tidak memiliki akhlaq yang mulia, atau tidak mungkin seorang yang berpengetahuan memilki akhlak yang buruk, sebab ilmu dan pengetahuannya akan menuntun dan menimbangnya untuk cenderung memilih berakhlak yang baik.

Inilah pentingnya sebuah sistem yang baik, yang diterapkan untuk seluruh manusia tanpa kecuali. Dan sistem yang baik itu hanyalah sistem Islam kaffah. Sebab hanya sistem Islam saja yang manusiawi dan dapat memanusiakan manusia, sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal dan menentramkan jiwa.

Sistem Islam yang diterapkan oleh seorang Khalifah mampu mencetak banyak alim ulama, orang-orang yang berilmu yang memiliki akhlak yang baik, pejabat yang amanah dan rakyat yang cerdas yang berani melakukan aktivitas amar makruf nahi mungkar bahkan kepada seorang penguasa. Sehingga mampu menjadikan kehidupan dalam sistem Islam kaffah penuh dengan kebermanafaatannya dan keberkahannya.

Lalu jika sistem pendidikan sekuler kapitalisme hari ini hanya menghasilkan individu-individu yang krisis mental dan krisis akhlak, mengapa kita masih bertahan dalam sistem sekuler kapitalisme yang merusak ini ?

Sebab itu, tidak ada jalan lain kecuali mengganti sistem sekuler kapitalisme utamanya sistem pendidikan sekuler kapitalistik dengan sistem pendidikan Islam kaffah, agar akhlak yang baik dari individu-individu masyarakat, baik rakyat maupun penguasa dan pejabat, dapat tegak dalam kehidupan nyata.

Wallahualam.

Continue Reading

Previous: Jalan Berlubang dan Kegundahan Khalifah
Next: Gula Pasir dan Korupsi dalam Negara

Related Stories

Keberkahan dan Kepercayaan WhatsApp Image 2025-10-29 at 21.26.44

Keberkahan dan Kepercayaan

29/10/2025
Pemuda Dambaan Umat WhatsApp Image 2025-10-28 at 20.15.27

Pemuda Dambaan Umat

28/10/2025
Antara Iman, Ilmu dan Tanggung Jawab Negara WhatsApp Image 2025-10-20 at 18.49.14

Antara Iman, Ilmu dan Tanggung Jawab Negara

20/10/2025

Recent Posts

  • Kenali Standar Hidupmu
  • Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat
  • Revitalisasi Peran Santri sebagai Pelopor Perjuangan Hakiki
  • Momen Aktivasi Santri sebagai Agen Perubahan
  • Privatisasi Air Jadi Andalan, Bencana Mengalir Perlahan

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Kenali Standar Hidupmu WhatsApp Image 2025-11-05 at 21.02.41

Kenali Standar Hidupmu

05/11/2025
Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat WhatsApp Image 2025-11-05 at 21.14.51

Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat

05/11/2025
Revitalisasi Peran Santri sebagai Pelopor Perjuangan Hakiki WhatsApp Image 2025-11-05 at 20.49.37

Revitalisasi Peran Santri sebagai Pelopor Perjuangan Hakiki

05/11/2025
Momen Aktivasi Santri sebagai Agen Perubahan WhatsApp Image 2025-11-05 at 21.18.55

Momen Aktivasi Santri sebagai Agen Perubahan

05/11/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.