
Oleh. Rahma Al-Tafunnisa
Muslimahtimes.com– Setiap jam, satu anak tewas di Gaza akibat serangan Israel laknatullah. Ini bukan sekadar angka, ini adalah banyak nyawa manusia yang hilang. Bakhan di dalam Islam kehilangan satu nyawa manusia diibaratkan membunuh seluruh manusia yang ada di bumi ini. Di dalam Al-Qur’an di jelaskan bahwa “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al-Maidah: 32)
Kondisi Gaza terutama anak-anak makin mengenaskan. Setidaknya ada 14.500 anak Palestina telah meninggal dunia dalam serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza sejak 2023 sampai hari ini. Banyak yang berpendapat bahwa membunuh anak-anak Gaza tidak dapat dibenarkan, itu adalah tindak kriminal yang dilakukan oleh Israel. Bahkan mereka yang selamat pun terluka secara fisik dan tentunya emosional. Ada yang cacat fisik sehingga tubuh yang diberikan oleh Allah kepada mereka menjadi rusak dan sangat berbeda dengan kondisi awal saat mereka masih sehat. Sehingga tak sedikit dari mereka yang tidak dikenal lagi karena keruskan fisik yang mereka alami.
Tanpa akses dan pendidikan, anak-anak Palestina di Gaza terpaksa mengais-ngais puing-puing bangunan. Waktu terus berjalan seolah penderitaan ini tidak bisa dihentikan bahkan semakin melaju kencang. Mereka tak hanya kehilangan masa depan dan munculnya trauma, tapi mereka juga kehilangan keluarga tercinta mereka seperti orang tua dan saudara mererka. Dan puncaknya mereka sendirilah yang kehilangan nyawa mereka. Tentu tidak ada harapan di depan mata mereka setelah melihat begitu sadis keluarga mereka dibunuh layaknya hewan, bahkan lebih sadis lagi dari itu.
Israel terus melancarkan serangan dan genosida di Jalur Gaza sejak Hamas pada 7 Oktober tahun lalu melakukan perlawanan. Padahal instituisi tertinggi di sistem kapitalisme sekarang ini telah menyerukan gencatan senjata. Tapi gencatan senjata yang mereka sepakati lagi dan lagi dilanggar. Terlihat sejak bulan ramadhan hingga saat ini mereka terus menghancurkan gedung-gedung, tak terkecuali manusia-manusia tak berdosa ikut beterbangan ikut hancur dengan puing-puing bangunan.
Di hari raya idul fitri pun mereka tega melancarkan aksinya, menghancurkan dan membunuh layaknya hewan. Kita lihat negara-negara muslim lainnya merayakan hari raya dengan penuh kebehagiaan dengan pakaian baru, makanan yang serba enak dan nyaman disantap, serta berkumpul dengan sanak saudara mereka. Dunia sudah terlalu kejam untuk dengan penduduk Palestina, tidak ada balas kasih untuk mereka. Jika di negara lain ada satu manusia yang terbunuh, maka seluruh dunia akan mengecam. Tapi beda dengan Palestina, sudah ribuan mayat bergelimpangan terbunuh. Jika di negara lain ada yang mati kelaparan, maka dunia pun ikut prihatin dan menyayangkan itu terjadi. Tapi sekali lagi, berbeda dengan Palestina. Palestina adalah anak tiri dari dunia yang bengis ini, dunia yang egois, dan dunia yang mati rasa empatinya. Lantas ke mana mereka mengadu?
Rasulullah Saw bersabda, “Hampir-hampir bangsa-bangsa (kafir) saling mengajak untuk memerangi kalian, sebagaimana orang-orang yang akan makan saling mengajak menuju paling besar mereka”. Seorang sahabat bertanya: “Apakah disebabkan dari sedikitnya kita pada hari itu?” Beliau menjawab : “Tidak bahkan pada hari itu kalian bayak, tetapi kalian buih, seperti buih di lautan. Dan Allah akan menghilangkan rasa gentar dari dada musuh terhadap kalian. Dan Allah akan menimpakan wahn (kelemahan) di dalam hati kalian.” Seoarang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?” Beliau Saw menjawab: ‘Cinta dunia dan takut menghadapi kematian.”
Saat ini diperkirakan ada sekitar dua miliar umat muslim di dunia, yang merupakan salah satu agama terbesar di dunia. Tapi ternyata tidak mampu untuk bersatu melawan dan mengusir penjajah Israel laknatullah dari tanah Palestina. Tanah tersebut adalah tanah mereka, tanah kaum muslimin, bukan tanah para penjajah. Sampai kapan mereka harus terus dijajah dan semakin banyak yang terbunuh? Atau kita akan menunggu sampai muslim Palestina benar-benar habis sehingga tanah tersebut menjadi milik Israel dan penyokongnya?
Karena harus ditegaskan bahwa akar dari masalah Palestina adalah pendudukan, tidak ada solusi lain selain pengusiran. Dengan apa mengusir mereka? Tentu dengan mengirim tetara-tentara muslim. Merekalah yang akan melakukan jihad fi sabilillah. Namun, jihad akan efektif jika dikomando oleh seorang pemimpin, seorang khalifah dalam sistem khilafah. Karena solusi tuntas pendudukan Palesina hanya akan tuntas dengan keberadaan khilafah. Khilafah akan membebaskan Palestina dengan segenap kemampuan karena menjadi kewajibannya sebagai pelindung kaum muslim. Kaum muslimin harus menutut tegaknya Khilafah dan mengangkat seorang khalifah untuk memimpin kaum muslimin.
Khilafah akan menghentikan kolonialisasi, dominasi dan hegemoni Barat dengan tata dunia saat ini. Khilafah akan menghancurkan sistem sekuler-kapitalistik-demokrasi yang menghisap kekayaan dan keamanan negeri-negeri muslim. Khilafah akan memberikan kebaikan untuk semesta. Muslim dan orang kafir. Termasuk keadilan dan keselamatan untun anak-anak Palestina.
Wallahu a’lam bi ash-shawaab