Oleh : Sunarti PrixtiRhq
Kelabu senja hampiri raga
Semburat jingga mentari sirna
Tembus ruang rindu selaksa
Buai hangat peluh tiada dirasa
Gontai langkah kaki terpaksa
Lelah jiwa sapa tiada duga
Penuhi relung asa di jiwa
Harap memapar letih kian sirna
Kelabu kian memghitam
Hampiri diri yang kini tercekam
Diam dan hanya diam dalam dekapan
Gulita menyapu keinginan
Jengah hampiri dada
Jenuh hampiri benak
Setelah sehari bergelut fakta
Tumpah-ruah persoalan menerpa
Duhai Rabb Pemilik Raga
Kudekap malam tak berbintang
Kupererat genggaman tak ingin kulepaskan
Berharap selalu hidup di mimpi mengesankan
Ah, sudahlah
Kembali kupeluk malam
Inginku berenang di lautan suka cita
Raga bertemu, suka bersulam
Berpadan dengan kegelapan
Ah, sudahlah ceritakan nanti
Lanjutkan dalam sujud rendahkan diri
Selimuti raga dengan doa
Lumuri lisan dengan mengagungkanNya
Peluk saja malam dalam kasihNya
Peluk saja malam dalam samudera ampunanNya
Agar hati tenteram esok paginya
Agar hati tertunjuki jalan terang dariNya
Jangan biarakan raga berpeluk Syaitan
Jangan biarkan jiwa tertembus dosa
Singkirkan gundah-gulana nan hina
Peluk saja malam dalam ketaatan
Renda malam dengan dzikir tak henti
Agar lelah segera pergi
Untai malam dalam sujud tak bertepi
Agar jenuh tak kembali hinggapi diri
Oh, malamku
Biarkan kumemelukmu
Dalam bait syair puisiku
Tuk tetap agungkan Tuhanku
Biaralah kuukir namamu
Dalam buai hasratki selalu
Menjadikanmu penuang rindu
Kumohonkan kebaikan selalu di pelukmu
Ngawi, 20 Juni 2019